Mohon tunggu...
Alang Alang
Alang Alang Mohon Tunggu... lainnya -

ndeso

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepi Dipelupuk Mata

28 Agustus 2014   03:39 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:19 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang kau cari dipintu malam yang rapuh ini...?
Lantas mau menghamburkan segenggam pasir sepi sembari mengumpat pada sunyi
Rembulanpun jatuh bersimpuh dikedalaman tatapmu dimana rantai ilusi berderit angkuh
Kebahagiaan apalagi yang kau cari lalu kau caci lalu kau cari lagi saat gemetar jiwamu terosak asik rasa sepi

Lantas dengan semena mena kau menudingku sebagai biang dari kekosongan sebagian ceritamu
Lantas merayu dengan kenangan ditepi senja sore itu
Kembali hujan berjatuhan menjadi sungai panjang dilekuk pipimu
Sepasang mata kian gelap dan lembar lembar gelisah tersingkap

Sepi diwajahmu tak kunjung beranjak
Dipelataran waktu semua bagai diam tak bergerak
Dan aku hanya ingin mengukir senyummu, bagai kata yang setia pada sajak sajak..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun