Apa yang kau cari dipintu malam yang rapuh ini...?
Lantas mau menghamburkan segenggam pasir sepi sembari mengumpat pada sunyi
Rembulanpun jatuh bersimpuh dikedalaman tatapmu dimana rantai ilusi berderit angkuh
Kebahagiaan apalagi yang kau cari lalu kau caci lalu kau cari lagi saat gemetar jiwamu terosak asik rasa sepi
Lantas dengan semena mena kau menudingku sebagai biang dari kekosongan sebagian ceritamu
Lantas merayu dengan kenangan ditepi senja sore itu
Kembali hujan berjatuhan menjadi sungai panjang dilekuk pipimu
Sepasang mata kian gelap dan lembar lembar gelisah tersingkap
Sepi diwajahmu tak kunjung beranjak
Dipelataran waktu semua bagai diam tak bergerak
Dan aku hanya ingin mengukir senyummu, bagai kata yang setia pada sajak sajak..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H