Memimpin dan membangun negara memang sebuah perjuangan yang tidak mudah, dan sudah terlalu banyak orang yang terjebak dalam dilema untuk memilih antara mempertahankan masa depan mereka ataukah masa depan negeri ini. Seringkali, pada akhirnya, pilihan kedualah yang harus dikorbankan karena ketidakadilan. Sudah terlalu banyak bibit unggul Indonesia yang ‘layu’ tertimpa hal ini. Bukan karena mereka menyerah dalam memperjuangkan Indonesia, tetapi karena mereka tidak diberi kesempatan untuk berkarya dan menjaga integritas mereka di negeri ini. Jangan jadikan masyarakat Indonesia, terutama pemuda, sebagai korban dari perebutan kekuasaan dan pengerukan kekayaan nusantara. Paling tidak, kami masih punya harapan. Pemudalah yang akan membangun negeri ini di masa depan. Namun tentunya, masa depan ditentukan oleh hari ini. Masa depan dimulai dari sekarang. Kami membutuhkan masyarakat dan pemerintah untuk membiarkan harapan itu tetap menyala, agar tidak mati dimakan korupsi maupun ketidakadilan.
Saat ini, saya menghitung hari sampai Hari Kamis, 24 Maret 2011, di mana vonis untuk Ibu saya yang tidak bersalah akan dijatuhkan oleh majelis hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Harapan saya adalah untuk benar-benar melihat perwujudan dari “Kita tetap setia, tetap sedia, mempertahankan Indonesia”, sehingga janji tersebut tidak hanya akan berhenti dalam lagu wajib nasional yang setiap tahun lantang kita nyanyikan. Saya ingin “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” tidak cuma terucap di dalam Pancasila - tapi juga pada implementasinya, pada hukum milik kita.
“Kita hendak mendirikan suatu negara ‘semua buat semua’. Bukan buat satu orang, bukan buat satu golongan, baik golongan bangsawan, maupun golongan yang kaya, tetapi ‘semua buat semua’,” ujar Bung Karno dalam Pidato BPUPKI 1 Juni 1945.
Bapak Presiden, pertahankan Republik Indonesia di mana ‘semua buat semua’, keadilan untuk semua. Semoga Ibu saya, dan seluruh warga Negara Indonesia, bisa mendapatkan keadilan secara utuh.
Hormat saya, Alanda Kariza
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H