penerima : halo..
penelepon : hu.. hu.. hu.. (suara anak laki-laki menangis); papa.. papa.. saya di tangkap polisi pa.. tolong pa. huhu..
penerima : maaf dek. salah sambung (menutup telepon)
dalam seminggu sampai 3x menerima jenis penipuan klasik semacam ini. apakah anda pernah menerimanya?
penelepon memiliki nomor yang berbeda-beda, dan anaknya kadang wanita kadang pria. namun jelasnya penipuan ini selalu mempersoalkan polisi dan meminta uang untuk segera di transfer. benar-benar mengganggu menelepon malam-malam ketika sedang tidur.
mengapa masih banyak saja penipuan jenis klasik semacam ini. mungkin masih banyak masyarakat yang begitu mudah percaya dengan penipuan jenis ini.
Sebenarnya yang kurang cerdas sang penipu atau masyarakat yang tertipu?
harapan kita tentu kriminalitas indonesia semakin berkurang, namun sebagai masyarakat kita perlu lebih cerdas dalam banyak hal terutama penipuan klasik semacam ini. Kalau penipuan jenis semacam ini saja kita tertipu, bagaimana bila muncul penipuan yang lebih berkelas yang mencobai kita.
Usahakanlah kecerdasan dalam kehidupan kita..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H