Surabaya. Tahukah bunda, bahwa anak memerlukan sosiali yang luas untuk membantu tumbuh kembangnya? Terlebih di dunia yang semakin modern ini, jarak bukan lagi menjadi penghalang. Buah hati kita tentu menjadi harapan dan kesenangan sendiri untuk kakek & neneknya. Sayangnya, didunia yang penuh hiruk-pikuk ini, banyak dari bunda yang merantau untuk mengejar karier maupun mengikuti suami. Hal ini memunculkan jarak, sehingga tak jarang banyak bunda yang khawatir karena anak hanya bersosialisasi dengan ayah-bunda. Tentu hal ini memiliki banyak dampak negatif bagi perkembangan buah hati kita.
Seperti hasil penelusuran dengan salah seorang mom influencer asal surabaya ini. Anita Christanti (29) mengatakan bahwa berdasarkan pengamatan dan penelitiannya terhadap beberapa keponakan dan buah hati teman-temannya, kurangnya sosialisasi dengan orang lain membawa banyak dampak negatif, seperti :
- keterlambatan berbicara
- Keterlambatan motorik (merangkat, berdiri, berjalan)
- kurangnya kepercayaan diri
- Kebosanan
- emosi yang tidak terkontrol.
Menurut pengamatan Anita Christanti, kurangnya sosialisasi tambahan pada anak paling sering disebabkan karena :
- Ayah-bunda merantau, sehingga tidak memiliki keluarga dikota tersebut
- Kedua Ayah-bunda memiliki kesibukan yang mengakibatkan kurangnya waktu bersama anak
- Kurangnya percaya diri pada bayi
- Kecanduan Gadget
Pada hakikatnya manusia terlahir sebagai makhluk sosial. Lantas bagaimana solusi yang dapat dilakukan?
Gawai menjadi solusi terfavorite ayah-bunda untuk mengatasi kebosanan pada buah hati. Padahal gawai yang digunakan secara tidak tepat akan memperburuk tumbuh kembang anak. Namun mom-influencer satu ini punya tips penggunaan gawai yang baik untuk buah hati yaitu :
1. Video Call
Dunia yang semakin modern ini dapat mendekatkan kita yang jauh. Bunda dapat memanfaatkan penggunaan gadget ini untuk mengajarkan sosialisasi pada buah hati, sehingga buah hati dapat berkomunisasi dengan lebih banyak orang. Begitu juga Anita Christanti ini sering melakukan video call antara buah hatinya Alieta Feodora Alan dengan kedua kakek dan neneknya. Hal ini dilakukan karena anak merupakan peniru yang baik, sehingga dengan harapan anak dapat mempelajari cara berbicara dan cara berperilaku yang baik.
2. Video Berbahasa Indonesia
Buah hati kita juga dapat belajar dari video, oleh karena itu pastikan memutarkan video yang mengedukasi tumbuh kembangnya. Namun Ibu satu anak ini mengatakan bahwa Alieta hanya diberikan video yang berbahasa Indonesia, hal ini diyakini akan mempercepat kemampuan berbicaranya. Menurutnya yang diperkuat dari beberapa penelitian, jika diputarkan video berbagai bahasa, anak akan lebih sulit mencerna karena tidak sesuai dengan bahasa sehari-hari yang orang tua gunakan.
3. Bermain & Belajar
Pembelajaran untuk mendukung tumbuh kembang buah hati dapat dilakukan menggunakan berbagai media dan berbagai cara. Pembelajaran untuk buah hati lebih baik lagi jika dilakukan dengan interaktif. Dalam gadget kita banyak sekali aplikasi pembelajaran yang tersedia, begitu juga yang diterapkan anita, karena dirasa aplikasi yang ada memiliki pergerakan dan gambar yang interaktif, dan tentunya tidak mengurangi interaksi antara bunda dengan buah hati.