"UAS kami tidak hanya di dalam kelas, tetapi kami juga mendapat ujian ketika menuju UAS, apakah ada pejabat yang mendengar keluh-kesah kami, kami berfikir pasti tidak ada, karena mereka hanya duduk di atas kursi empuk dan tidak akan pernah merasakan apa yang mereka rasakan, Kalau bisa blusukan di daerah kami juga pak, kami butuh bantuan dari bapak pemerintah, tak hanya di kota saja,"
Itulah keluhan pengguna akun facebook Vinolia The Purple, siswi sekolah SMP di Muara Padang Jalur, Banyuasin, Sumatra Selatan. Keluhan Vinolia itu tentu menjadi pukulan telak bagi Bupati Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin, juga Gubernur Sumsel Alex Noerdin.
Sayangnya, sepertinya Dodi tidak sempat untuk memperhatikan hal itu. Karena terlalu sibuk mempersiapkan pencalonan dirinya menjelang Pemilihan Gubernur Sumsel 2018. Begitupun dengan Alex Noerdin karena jabatannya sudah hampir selesai.
Itulah persoalannya, seorang bupati yang belum ada satu tahun menjabat sudah mengejar menjadi gubernur. Belum sempat membangun wilayahnya, sudah menyibukkan diri demi jabatan yang lebih tinggi. Demikian juga dengan Alex Noerdin, terlalu sering membantu pencalonan anaknya, tahun kemarin di Pilkda Banyuasin, tahun ini di Pilgub Sumsel, dua periode menjadi gubernur seakan lupa dengan tanggung jawabnya.Â
Apa yang dilakukan Dodi di Banyuasin jelas menjadi pelajaran bagi kepala daerah lainnya, agar menuntaskan janji-janji politiknya. Karena menjadi pemimpin adalah amanah, dan amanah harus dituntaskan. Keluhan Vinolia di atas jelas mewakili suara ribuan anak didik di Banyuasin. Karena itu keberaniannya, mengeluhkan di media social pantas diapresiasi.
Terlepas dari pemerintah setempat mendengar atau tidak, atau sebenarnya mendengar hanya pura-pura tidak mendengar. Tapi harapan semua siswa di Sumsel, khususnya di Banyuasin adalah adanya kenyamanan tidak hanya saat di sekolah tapi juga akses menuju ke sekolah tersebut.
Karena kenyamanan belajar akan mempengaruhi  kualitas siswa. Bukan tanpa alasan, belajar dengan nyaman tidak adanya gangguan akan mempengaruhi psiikologi siswa untuk belajar dengan giat. Tapi kalau belum belajar saja sudah dibikin tidak nyaman, bagaimana mungkin mereka akan belajar dengan rajin.
Dodi boleh saja mencalonkan diri di Pilkada Sumsel, tapi ia harus ingat ada kewajiban yang harus ditepatinya. Menyibukkan diri demi mengejar kemenangan di Sumsel, dan mengabaikan kondisi masyarakat Banyuasin adalah sebuah penghianatan terhadap amanah jabatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H