Menjelang waktu berbuka puasa atau  magrib , anak saya yang berada di Jerman mem-video call saya beserta isteri.
Dia mengisahkan keadaan terkini dirinya saat di Jerman .Banyak hal yang dikisahkannya,termasuk saat dia harus tidak berpuasa karena  melakukan  pekerjaan berat dan sangat melelahkan,serta ketika dia kelelahan dan mabok saat perjalanan keluar kota.
"Saya tidak puasa hari ini,karena tidak enak  badan dan pusing ,juga harus mengerjakan pekerjaan yang agak berat . Kemaren saya membatalkan puasa ketika pergi keluar kota bersama keluarga Jerman,karena kelelahan dan mabok.
Nggak papa ya pak!?
Benarkah  Pak ,kata teman ,bahwa bila kita dalam perjalanan yang agak jauh ,berapa kilometer gitu,kita dibolehkan untuk tidak berpuasa ."Penggalan kisah anak saya yang cukup panjang, seraya bertanya berkenaan  puasa saat bekerja berat dan dalam keadaan kurang sehat dan tidak enak badan serta bila dalam perjalanan jauh.
"Iya ,nggak papa. Jangan dipaksakan.Kalau dalam perjalanan yang jauh kita juga bisa berbuka "Jawab saya seperti itu, karena saya ada sedikit pengetahuan dan pengalaman perihal berpuasa.
Tapi saya masih belum puas kalau dengan jawaban seperti itu, maka agar dapat lebih meyakinkan, saya pun buka-buku yang isinya membahas tentang  puasa dan akhirnya saya temukan pada halaman 275 buku " Islam yang saya anut:Dasar-dasar Ajaran Islam," yang ditulis oleh M.Quraish shihab ,sebagaimana yang ditanyakan oleh anak saya tersebut.
M.Quraish Shihab mengemukakan beberapa hal yang membolehkan tidak berpuasa,yang salah satunya sesuai  yang ditanyakan oleh anak saya yaitu pada poin 2 yang berbunyi,"sedang melakukan perjalanan yang sifatnya tidak melanggar agama dan jaraknya dari tempat tinggalnya sekitar 84 km."
Nah,halaman buku yang dicetak Penerbit Lentera Hati,cetakan keempat tahun 2019,yang membahas berkenaan dengan pertanyaan anak saya itu kemudian saya foto dan saya kirim via wa. .Â
Alhamdulillah anak saya menyambut dengan baik yang saya kirim via wa tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H