Apabila pakaian kita yang terkena keringat dan lama baru kering,atau kotor dalam keadaan basah,tapi dibiarkan berlama-lama tidak dicuci- cuci ,sudah hampir dipastikan timbul bintik-bintik . Lebih-lebih lagi bila pakaian itu berwarna putih,akan lebih tampak lagi  bintik-bintik hitamnya.
Di Kalimantan orang menyebutnya Tahi Manan, di Jawa Barat orang menyebutnya Cetian.Â
Kemudian di Kalimantan orang katakan Manan itu tidak bertanggungjawab.
"Manan itu tidak bertanggungjawab,setelah dia berak di pakaian kita ,dia tinggalkan begitu saja, dia tidak pernah menampakkan dirinya."Kata Anto kepada  Tony.
Ya,iyalah. dia memang bukan manusia dan juga bukan makhluk yang berak di pakaian kita itu. Itu 'kan cuma penyebutannya Tahi Manan,tapi bukan berarti Tahi yang dimiliki Manan .
"Ada kok Manannya di Jalan Dahlia. Dia tinggal di sana. Dia menjabat sebagai staf tata usaha SMP."Timpal To
"Oh, Iyalah." Anto membenarkan yang dikatakan Tony.
Ha ha ha. Ternyata Manan itu ada yang  berwujud makhluk hidup.Tapi yang jelas ada satu orang yang bernama Manan di daerah saya,yaitu yang tinggal di Jalan Dahlia itu tadi.
Entahlah di daerah lain,seperti di Jawa ,Sumatera atau di wilayah bagian timur,apakah ada juga yang bernama Manan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H