Mohon tunggu...
Alamsyah Levinus
Alamsyah Levinus Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Menulis artikel Kristen

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Memaknai Kata "Menghakimi" Berdasarkan Matius 7:1-5

30 Juni 2022   10:07 Diperbarui: 9 September 2022   15:45 19361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Memaknai Kata MENGHAKIMI berdasarkan Matius 7:1-5.

PENDAHULUAN.

Kata “jangan menghakimi” sering menjadi penghias bibir bagi kebanyakan orang kristen masa kini, sehingga kalimat tersebut menjadi suatu mekanisme untuk mempertahankan diri dalam kesalahan. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak orang Kristen yang tetap hidup dalam kesalahannya, disamping menjalankan kebiasaannya sebagai orang Kristen, beribadah, persekutuan doa dsb, ia tidak menyedari ada banyak kesalahan yang harus diperbaiki dalam hidup.

Mengutip dari Yohanis Luni Tumanan bahwa “gereja seringkali mengalami kesulitan dan bingung ketika harus menentukan sikap terhadap jemaat yang berbuat dosa dan memilih sikap ekstrim yaitu membiarkan seseorang jatuh ke dalam dosa karena takut menegur dan membuat mereka tersinggung. Sikap yang lebih parah adalah Ketika gereja sangat membenci dosa, sehingga juga membenci orang yang berbuat dosa. Banyak gereja yang lalai menerapkan disiplin dalam gereja masa kini, karena takut dianggap bertentangan dengan kasih Allah dan dapat menjadi penyebab perpecahan dan peselisihan dalam jemaat. Banyak orang memandang disiplin gereja seperti sebuah kutukan daripada melihatnya sebagai cinta kasih yang dapat menjaga dan memulihkan persekutuan umat Tuhan.”[1] Penjelasan ini mengandung arti bahwa hal itu terjadi karena ada salah paham mengenai kalimat “jangan menghakimi”.

Marilah kita selidiki bersama bahwa, kata “menghakimi“ diambil dari kata dasar “hakim” yang mengandung arti;  mengadili atau berlaku adil sebagai hakim. (KBBI) Jika diperhatikan dengan baik bahwa kata “menghakimi” (Yunani): “Krino” (Bentuk: kata kerja). Yang mengandung maksud, Mengkritik, mengecam, menilai, mengkritisi, memilah, memisahkan atau mendiskriminasi, membezakan antara yang baik dan yang jahat- benar dan salah, menyaring dan menganalisis bukti yang benar. (Alkitab Sabda) Hal ini bermaksud, “menghakimi” adalah suatu perbuatan atau tindakan yang dilakukan dengan sengaja untuk  Mengkritik, mengecam, menilai, mengkritisi, memilah, memisahkan atau mendiskriminasi, membezakan antara yang baik dan yang jahat- benar dan salah, menyaring dan menganalisis bukti yang benar terhadap seseorang.

Oleh karena itu sebelum seseorang mulai untuk menghakimi maka ada prinsip yang perlu diperhatikan, yaitu;

Ada pengakuan dosa. “Keluarkanlah dahulu balok dari matamu maka engkau bisa melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu” (Matius 7:5). Hal ini berarti Sebelum menilai orang lain, nilailah  diri sendiri, Temukan dan mengakuinya dihadapan TUHAN Allah dan kemudian memperbaikinya.

Membuka diri dibentuk oleh Tuhan Allah:  “Selidiki hatiku, ya Allah, dan kenallah hatiku. Ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku. Lihatlah apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal” (Mazmur 139:23-24).  Membuka diri mengandung arti buka hati, buka minda untuk Tuhan berkarya dalam hidup. Singkirkan keegoisan diri, maka kita melihat bagaimana Allah bekerja dalam hidup kita.Kita tidak akan mungkin dapat memberikan dorongan spiritual kepada orang lain jika kita tidak dibentuk dan dipenuhi oleh firman Tuhan terlebih dahulu.

Membuka diri terhadap kritikan /Nasihat Orang lain“Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak dimasa hadapan.” (Amsal 19:20). Membuka diri untuk menerima Nasihat / teguran adalah awal dari perkembangan diri yang mengarah kepada kerendahan hati. “keangkuhan hanya menimbulkan pertengkaran, tetapi mereka yang mendengarkan nasihat mempunyai hikmat.” (Amsal 13:10).

MENGHAKIMI DARI SUDUT PANDANG FIRMAN ALLAH:

Jika kita perhatikan dan selidiki dengan seksama bahwa dalam Firman Tuhan menjelaskan bahawa menghakimi adalah;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun