Mohon tunggu...
Alamsyah gautama
Alamsyah gautama Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa penggerak

Bacalah dan tuangkan pikiran dalam membangun indonesia yang berkemajuan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kemerdekaan Hal yang Paling Asasi dalam Kehidupan

25 Januari 2023   19:20 Diperbarui: 25 Januari 2023   19:22 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perjalanan mengiring waktu di sela-sela langkah dan pergerakan di rajut. namun ia tidak mutlak karena setiap langkah dan pergerakan pasti menemui titik eksternalitas yang tidak diketahui kapan datang permasalahannya, namun jauh dari itu beberapa hal dalam fase kehidupan harus ada dalam kendali, semacam upaya yang harus dimiliki setiap insan untuk memetakan langkah dan tujuan dalam sebuah keputusan, hal ini menjadi dasar bagi insan itu untuk tetap survive dalam segala kondisi dan keadaan, akan tetapi manusia juga memiliki kenisbian yang membuatnya akan selalu ada dalam 2 pilihan yaitu  dalam kendali dan di luar kendali. hal semacam ini masih jauh dalam kepekaan insan itu sendiri, terkadang seseorang dengan pilihannya berupaya mentritment insan lain untuk bergerak sesuai dengan harapan yang ia inginkan, hal ini membatasi kemerdekaan dan langkah insan lain itu sendiri.

Fenomena ini bukan baru tetapi ia sudah mengakar, selalu saja atas kedudukan yang tinggi dan kemampuan ekonomi berlimpah menjadikan seseorang merasa angkuh dengan ukuran seperti disebut tadi, tentu hal ini bertentangan dengan praktik pancasila dalam kehidupan sosial bahkan bernegara, jika menilik dampak dari hal itu adalah penurunan karakter dan regenerasi yang buruk serta ketidakpercayaan. sehingga yang terjadi adalah transaksi dan praktik yang buruk, demikianlah hal ini akan terus berlanjut apabila tidak diputus akarnya, lantas yang menjadi pertanyaan apakah pemutus akar itu sudah ada? apakah kita siap sebagai agent untuk memutus akar-akar parasit yang semakin tumbuh dan berkembang saat ini? 

Pramodya ananta toer dalam bukunya ia tuliskan ''Keberanian itu bukan anugrah. tapi hasil dari latihan sehari-hari. keberanian itu sama seperti otot manusia, kalau tidak di latih akan jadi lemah. Dalam hidup ini kita menghadapi banyak tantangan. latihan pertama adalah jangan lari, hadapi semuanya. Itu cara untuk melatih keberanian'' intinya bahwa masyarakat tidak kekurangan konsep untuk merajut suatu pergerakan, tidak kehabisan ide untuk melanglah akan tetapi ''rasa takut'' yang menghentikan semuanya.masih banyak  bangsa ini takut untuk berbicara hal yang paling absolut dalam kehidupan didunia yaitu kebenaran. Bangsa ini tidak vokal dalam mengucapkan kebenaran yang absolut, insan merupakan perseorangan dari manusia sehingga berbicara lingkup masyarakat perlu mencetak insan-insan itu terlebih dahulu, harapannya akhir dari upaya menyadarkan insan itu bernilai dan muaranya pada masyarakat sosial,  hingga insan tadi mampu bersinergi dalam pemulihan dan pergerakan penertiban segala praktik kecurangan di suatu instansi maupun insitusi.

Kesiapan harus berlandaskan pemahaman individu yang kuat sebagaimana yang dikatakan cha guevara ''saya bukan seorang pembebas. pembebas tidak ada. orang-orang membebaskan diri mereka sendiri''. sejatinya jika ingin membangun keberanian orang banyak maka mulailah dengan individunya. karena semakin matang ia dalam pemahaman keharusan universalnya semakin kuat juga doktrin pada khalayak sekitarnya. Hingga pada saatnya pembebasan itu memang murni dari insan itu sendiri tidak ditunggangi maupun hasil intervensi. 

Tekad dan keberanian kuat menjadi kunci untuk mengawali langkah dan pergerakan, pemuda menjadi promotor didalamnya, langkah strategis jangan sampai berhenti hanya di ruang-ruang diskusi tetapi ia harus sampai ke puncak aksiologinya yaitu nilai. maka setiap insan intelektual harus menularkan dan memperpanjang perjuangan kemaslahatan umat, begitu cara pemuda bergerak, harapannya hal itu mampu

mencipakan masyarakat madani sebagaimana yang di dambakan. ''keberanian adalah kemampuan untuk melihat ketakutan dan luka di wajah dan mengatakan 'minggir, kamu menghalangi '' - melissa tumino"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun