[caption id="attachment_129001" align="alignleft" width="300" caption="tagline "Bacaan untuk Semua" (foto: google.com)"][/caption] Untuk memperingati hari buku dunia yang oleh UNESCO ditetapkan pada 23 April kemarin, saya hendak berbagi cerita kepada Anda tentang buku-buku murah di Mesir. Sebagai mahasiswa yang haus ilmu pengetahuan, berburu buku murah tentu jadi alternatif ketika kantong pas-pasan. Di Mesir, saya tidak kesulitan menemukan beragam tema buku yang saya perlukan. Buku-buku tersebut selain isinya bagus harganya pun terjangkau. Namun kali ini saya tak hendak berbicara tentang perbukuan di Mesir secara keseluruhan. Saya ingin bercerita tentang sebuah penerbit yang mencetak buku-buku murah. Penerbit ini favorit saya. Mungkin juga mahasiswa Indonesia di Kairo. Selain murah meriah, judul dan temanya juga tak kalah bagus dengan buku-buku cetakan penerbit lain di Kairo. Penerbit yang saya maksud adalah Maktabah Usrah. Sangat sulit untuk tidak menemukan rak buku teman-teman mahasiswa Kairo yang tak terselip buku cetakan Maktabah Usrah. Di deretan rak buku saya saja, buku cetakan Maktabah Usrah cukup banyak. Maklum, saya memang senang buku-buku murah mengingat kantong saya yang pas-pasan. Karena itu, betapa beruntungnya saya bisa memborong buku-buku murah di Mesir. Maktabah Usrah telah membantu saya untuk melengkapi koleksi buku saya. Latar belakang Sebenarnya, nama Maktabah Usrah identik dengan sebuah upaya pengadaan perpustakaan bagi tiap-tiap keluarga. Memang, pada mulanya Maktabah Usrah lahir karena kepedulian pemerintah Mesir terhadap pendidikan anak-anak serta kondisi sosial dan kebudayaan yang melingkupinya. Hal tersebut dibahas dalam muktamar penerbit internasional di London pada 1991 sehingga lahirlah ide mendirikan Maktabah Usrah. [caption id="attachment_129004" align="alignright" width="300" caption="Senyum Suzan Mubarak ini bisa dijumpai pada sampul belakang buku (foto: google.com) "][/caption] Yang mengesankan saya adalah peran Ibu Negara Mesir, Suzan Mubarak. Istri Presiden Mesir Husni Mubarak inilah yang memimpin Maktabah Usrah sejak didirikan pertama kali hingga sekarang. Ini artinya, kepedulian pemerintah Mesir terhadap pendidikan bangsanya sangat besar. Untuk itu, upaya pertama sejak 1991 yang dilakukan Suzan Mubarak adalah mendirikan percetakan buku Arab Muhammadi (hingga akhirnya berganti nama Maktabah Usrah) yang dibarengi dengan kampanye pengadaan perpustakaan buku untuk anak-anak. Kampanye membaca dan pengadaan perpustakaan dari tahun ke tahun terus digalakkan. Salah satu upaya tersebut adalah mengadakan perpustakaan berjalan hingga menjangkau ke pelosok desa. Upaya ini dilakukan untuk meyakinkan masyarakat desa tentang pentingnya buku dan membaca. Ini sekaligus menegaskan bahwa usaha pemerintah yang mencerdaskan bangsa tersebut tidak hanya buat masyarakat kota tapi juga masyarakat desa. Lambat laun terobosan itu membuahkan hasil. Maka, sejak itu pemerintah menargetkan perpustakaan ada di mana-mana. Target buku yang dicetak bisa dijangkau seluruh lapisan masyarakat. Untuk menambah daya tarik masyarakat terhadap perpustakaan, pemerintah memasukkan perangkat komputer dalam perpustakaan dan mengadakan pelatihan bahasa asing terutama saat berlangsung festival buku yang diadakan tiap tahun. Hingga akhirnya pada 1994 Maktabah Usrah berhasil membuat proyek besar-besaran dimana sejak lima belas terakhir dalam sejarah Mesir mampu mendirikan 17 ribu perpustakaan dan mencetak 25 ribu buku untuk anak-anak (mencakup 250 judul buku). Hal lain yang patut dipuji adalah langkah pemerintah melalui Maktabah Usrah yang tidak melupakan penderita cacat fisik. Maka pada 1995 dengan tagline "Menuju Bacaan yang Sehat" didirikan perpustakaan khusus untuk penderita cacat fisik. Misalnya, terdapat sebuah perpustakaan yang didirikan khusus untuk penderita tuli, dsb. Sejak itu hingga sekarang, untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya membaca maka Maktabah Usrah memakai tagline "Bacaan untuk Semua" (al-Qirâ`ah li al-Jami`) sebagai andalannya. Maktabah Usrah dengan demikian dibentuk karena kepedulian pemerintah Mesir terhadap pendidikan bangsanya. Upaya mencerdaskan bangsa terus digalakkan agar generasi berikutnya siap mengadapi tantangan zaman. Buku Murah Seperti kata saya di atas, buku-buku Maktabah Usrah memang terkenal murah. Selain itu, isi buku juga bagus-bagus. Tergantung tema apa yang kita sukai. Jika saya lihat, saat ini sampul dan kertas bukunya juga lumayan bagus. Ini berbeda ketika saya pertama kali tiba di Mesir, di mana buku-buku Maktabah Usrah kebanyakan dicetak dengan kertas koran. Di sampul belakang, biasanya terpampang foto Suzan Mubarak yang tersenyum sembari diselipkan pesan-pesan yang intinya mengajak rajin membaca buku. Harga buku-buku Maktabah Usrah hampir tiga kali lipat murah bila dibandingkan buku-buku penerbit lain. Namun juga tergantung pada tahun terbitnya buku. Jika isi buku bagus, terbitan baru, maka harganya separuh lebih murah dari buku asli cetakan penerbit lain. Perlu diketahui, buku-buku cetakan Maktabah Usrah adalah hasil pembelian hak cipta dari penerbit lain. Karena itu, Anda bisa saja menemui judul buku cetakan Maktabah Usrah yang sama dengan penerbit lain namun beda harga dan model sampul. Sejak tahun 1995 hingga sekarang, buku-buku terbitan Maktabah Usrah biasanya berseri (musalsal). Ada beragam seri buku, antara lain seri sastra Arab, seri pemikiran, seri informasi dan teknologi, seri kebudayaan, seri sastra anak-anak, seri sastra dunia, seri dunia Mesir, seri lingkungan hidup, seri turats Arab, seri keagamaan, dlsb. Dari kesekian seri buku ini, sepengetahuan saya, yang paling diminati mahasiswa Indonesia adalah seri keagamaan dan turats. Sementara saya sendiri selain seri keagamaan dan turats, saya lebih tertarik dengan seri sastra dunia. Adapun seri sastra dunia selain sejumlah karya novelis Mesir, saya juga menjumpai novel-novel Nobel yang diterjemahkan dalam bahasa Arab. Buku-buku Maktabah Usrah diterbitkan setahun sekali. Ini bertepatan dengan festival buku yang biasanya diadakan pada bulan Agustus. Dipilihnya bulan Agustus, yang juga bertepatan dengan musim panas, karena pada saat itu sedang musim liburan. Jadi, selain berlibur, waktu luang saat liburan bisa diisi dengan kegiatan membaca. Pujian dan terima kasih Membaca untuk semua yang dikampanyekan Maktabah Usrah mendapat pujian dari UNESCO. Hal ini tak lepas dari sumbangsih Maktabah Usrah yang mengajak masyarakat agar cerdas dan berbudaya melalui buku dan membaca. Melihat kesungguhan dan kesuksesan Maktabah Usrah, UNESCO menyerukan negara-negara lain agar mengikuti langkah seperti yang ditempuh Maktabah Usrah demi mencerdaskan bangsa. Sementara bagi saya, buku-buku Maktabah Usrah sangat membantu sekali. Selain harga yang murah, kualitas buku juga bagus. Tiap kali mengunjungi toko buku di Kairo, saya tidak melewatkan Maktabah Usrah. Bahkan saya geleng-geleng kepala pas hari terakhir Book Fair 2010 kemarin. Saya melihat buku-buku koleksi Maktabah Usrah nyaris habis. Hal ini tak lepas dari Maktabah Usrah di bawah pimpinan Suzan Mubarak yang benar-benar ingin mencerdaskan bangsanya. Tiap kali saya melihat foto Suzan Mubarak tersenyum di sampul belakang buku, hati saya riang sekaligus berterima kasih. Saya berterima kasih karena di Mesir, saya seperti diayomi oleh kemurahan hati Suzan Mubarak yang mengajak saya untuk pintar dengan buku-buku murah yang diprakarsainya.[]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H