Mohon tunggu...
Syariful Alam
Syariful Alam Mohon Tunggu... lainnya -

Hidup Adalah Perjuangan, Pengorbanan, Pengabdian dan Pelayanan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jenderal Gatot dan Menhan Ryamizard Sosok yang Diharapkan Publik menuju TNI Profesional dan Alutsista Kuat

19 Oktober 2017   22:06 Diperbarui: 19 Oktober 2017   22:23 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam beberapa bulan ini menjadi pembicaraan di publik, bahkan bisa dikatakan calon presiden Indonesia tahun 2019 mendatang. Ini dari analisis beberapa survei yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei di Indonesia. Mulai dari tampilnya Jenderal Gatot di Aksi 411 dan aksi 212 Umat Islam yang memukai masyarakat Indonesia. Hingga statement Jenderal Gatot pada setiap acara televisi yang mengatakan Pancasila adalah merupakan hadiah dari Umat Islam.

Sosok Jenderal Gatot saat ini menjadi pembicaraan di publik dan menjadi magnet tersendiri di mata masyarakat Indonesia. Ungkapan, statement, dan juga setiap gerak-gerik jenderal bintang empat tersebut mampu memikat dan menarik perhatian publik.

Bahkan saat Jenderal Gatot mengatakan adanya impor 5.000 senjata yang mengatasnamakan Presiden Jokowi oleh salah satu instansi non-militer telah membuka mata publik terhadap Jenderal Gatot yang berani terus terang dalam ungkapnya. Polemik pun terjadi, namun sosok Jenderal Gatot telah menjadi idola publik.

Untuk Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu jangan dianggap remeh setiap prestasi dan kemampuannya. Di tangan Menhan Ryamizard saat ini berbagai prestasi telah ditorehkan dengan baik dan cemerlang. Mulai dari TNI yang profesional, Alutsista TNI yang semakin maju dan meningkat, keamanan dan pertahanan di perbatasan Indonesia hingga program bela negara yang sukses berat.

Negara dan rakyat Indonesia memberikan apresiasi positif kepada Menhan Ryamizard. Prestasi itulah yang telah ditorehkan selama tiga tahun kinerja pemerintahan kabinet kerja.

Namun, tiba-tiba perhatian melihat di laporan utama Majalah Keadilan edisi 9-22 Oktober 2017. Didalam wawancara Pengamat Militer, Kusnanto Anggoro ditulis dengan terang dan besar judul "Gatot dan Ryamizard Pasangan Terburuk".

Didalam poin pertanyaan ditanya "Bagaimana Anda menilai hubungan Gatot dengan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu?" Kemudian dijawab Kusnanto, "Ini pasangan terburuk dalam 15 tahun terakhir. Karakter dua orang ini jauh berbeda dan saling bertentangan. Ryamizard memiliki sikap konservantif. Sementera Gatot lebih memahami teknis perang modern."

Menurut saya ini salah kaprah. Selama ini bahwasanya Jenderal Gatot dan Menhan Ryamizard menjalankan peran masing-masing dengan profesional dan memberikan tugas yang memberikan keberpihakan pada rakyat Indonesia. Dengan paparan dan penjelasan saya jelaslah bahwasanya antara Jenderal Gatot dan Menhan Ryamizard bekerja dan saling bekerja sama dengan baik dalam membangun Indonesia. Jenderal Gatot dan Menhan Ryamizard mempunyai visi dan misi yang sama agar menjadikan TNI menjadi tentara yang profesional.

Selain itu, dalam kinerja pun Jenderal Gatot dan Menhan Ryamizard ingin memajukan alutsista nasional  dan menjaga keamanan dan pertahanan di perbatasan Indonesia. Ini merupakan tugas dan amanah negara yang diemban Jenderal Gatot dan Menhan Ryamizard. Keduanya menjalankan tugas dalam koridor yang benar dan berada dalam jalan yang terbaik untuk kemajuan Indonesia dan menjadikan Indonesia kuat dalam sisi pertahanan negara.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun