Sungguh sangat mengejutkan ancaman narkoba bagi Indonesia. Kamis (13/7/2017), tiga kawanan mafia narkoba internasional diringkus polisi di dermaga tepi pantai dekat Hotel Mandalika, Anyer, Banten.
Sungguh sangat mengejutkan. Dari tangan mereka disita 1 ton sabu asal Cina dalam 51 kotak kemasan dari dua mobil. Ini ancaman yang benar-benar menggangu keamanan nasional. Tidak boleh dibiarkan.
Ini benar-benar ancaman yang nyata bagi keamanan dan ketahanan Indonesia. Ini sungguh mengejutkan seluruh bangsa Indonesia.
1 ton sabu sungguh sangat miris bila melihatnya yang ditaksir seharga Rp1,5 triliun. Ancaman bagi keamanan dan keutuhan Indonesia. Racun mematikan dan sangat merusak sekali.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan narkoba salah satu ancaman nyata bagi keamanan dan ketahanan Indonesia sehingga hukuman mati bagi gembong narkoba dinilai sudah tepat.
"Bagaimana masyarakat bisa diandalkan atau ikut dalam mempertahankan kesatuan dan persatuan Indonesia kalau warga terkena narkoba," kata Menhan dalam arsip pemberitaan antaranews.com.
Sungguh ini ancaman yang sangat luar biasa. Dengan sabu berat 1 ton dengan taksiran seharga triliunan rupiah tentunya bukan sekadar ancaman narkoba yang biasa saja. Ini tentu akan merusak generasi bangsa.
Ancaman yang tidak bisa dibiarkan begitu saja. Tentu kita menginginkan tindakan tegas dan ditembak mati gembong narkoba internasional itu merupakan tindakan yang tepat. Karena itulah, penjagaan wilayah Indonesia, terutama di perairan perlu ditingkatkan. Apalagi narkoba itu diringkus pas di dermaga di tepi pantai.
Sungguh ini merupakan ancaman yang tentu akan merusak tatanan keamanan nasional. Dengan merusak manusia Indonesia dengan narkoba tentu ini merupakan penghancuran SDM yang nyata. Tidak memerlukan senjata sesungguhnya, namun dengan narkoba bisa mengancam kesatuan dan persatuan bangsa.
Jadi. Bagi masyarakat Indonesia narkoba merupakan ancaman yang nyata bagi bangsa tanpa senjata sesungguhnya pun bisa mematikan dan melumpuhkan.
Oleh karena itulah penting tingkatkan kewaspadaan diri dari ancaman tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H