Terorisme merupakan isu sentral keamanan global yang memanfaatkan perkembangan teknologi informasi melalui jejaring sosial untuk memperkuat jaringan globalnya guna mendapatkan persenjataan, dukungan finansioal maupun tempat-tempat berlindung.
Terorisme global seperti gerakan radikal Islamic State in Iraq and Syria (ISIS) merupakan bukti nyata terorisme telah menjadi satu kekuatan untuk melancarkan aksi kekerasan dengan mengatasnamakan paham radikal untuk menyerang rezim yang tidak sejalan dengan paradigma yang diyakininya. (Buku Putih Pertahanan Indonesia hal. 13 Tahun 2015).
Dalam hal itu jelaslah paham radikal merupakan paham yang berbahaya dan merupakan ancaman yang nyata bagi setiap negara di dunia, termasuk di Indonesia.
Karena itulah, dalam paparan Menhan Ryamizard, Selasa (20/9/2016), di hadapan peserta Bela Negara di Skouw, Kota Jayapura, yang merupakan perbatasan dengan Republik Indonesia-Papua Nugini merupakan pernyataan yang strategis dan dibutuhkan pemuda-pemuda dan peserta bela negara. Â
Dikatakan Menhan Ryamizard, ancaman teroris akan merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara, dan bisa menggoyang keutuhan Indonesia.
Karena itulah, penting bagi setiap elemen bangsa untuk paham ajaran radikal dan terorisme yang merusak tersebut. Karena itulah penting untuk dilakukan pembekalan, pemahaman dan aplikasi amal dalam kehidupan sehari-hari setiap warga negara, termasuk warga Papua yang mengikuti program Bela Negara untuk memahami pentingnya bela negara tersebut.
Dalam dinamika geo politik dan lingkungan di tingkat regional, global dan nasional saat ini yang dunia  semakin flat (datar) dan arus informasi dapat dengan cepat tersiar. Oleh karena itulah, pemahaman tentang bela negara, cinta tanah air, ideologi Pancasila dan sikap gotong royong harus tertanam di setiap manusia dan warga Indonesia.
Buang jauh-jauh ideologi dan pemahaman terorisme yang menyesatkan dan bisa menjerumuskan ke dalam lobang kehancuran. Tepat sekali bilamana Menhan Ryamizard memberikan pemahaman yang konfrehensif tentang urgensi bela negara bagi setiap warga negara, termasuk di Papua. Apalagi kita mengetahui, provinsi yang berada di Timur Indonesia dan paling ujung ini merupakan wilayah yang rawan akan isu dis-integrasi. Karena itulah pemahaman yang strategis perlu dibenahi setiap warga Papua. Inilah pentingnya pelatihan dan training Bela Negara untuk Indonesia.
Sebagaimana kita ketahui, selain ancaman terorisme. Ancaman-ancaman lainnya yang berbahaya adalah ancaman separatis, ancaman pemberontakan bersenjata, perang siber dan perang intelijen, serta peredaran narkoba.
Salah satu kunci untuk menanamkan cinta tanah air dan menghadang paham radikalisme dan terorisme adalah dengan program bela negara yang merata di seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H