Lomba sulih suara kembali digelar tahun ini untuk mahasiswa jurusan bisnis di kampus tempat saya mengajar. Lomba ini merupakan kegiatan rutin tahunan. Kegiatan ini diselenggarakan untuk meningkatkan minat pemelajar terhadap bahasa Inggris dan keterampilan berbicara.
Saya mendapatkan undangan untuk menghadiri kegiatan ini. Lokasi pelaksanaannya ada di Ruang Auditorium lantai 4 Gedung Kantin Kampus Jinghu. Selain saya ada dua orang guru asing lainnya (Alex dan Victori) yang juga diundang untuk menjadi juri bersama 5 orang guru asal Tiongkok. Kegiatan dimulai tepat pada pukul 18:30 waktu Beijing.
Sulih suara tahun ini diikuti oleh 7 peserta. Ketujuh peserta ini menampilkan keahlian mereka secara individu pada babak pertama dan sulih suara secara berkelompok pada babak kedua. Peserta lomba adalah mahasiswa tahun pertama dan kedua. Dari ketujuh peserta tersebut hanya 6 diantaranya adalah wanita dan hanya satu peserta laki-laki.
Dalam perlombaan ini, peserta menunjukkan keahlian sulih suaranya secara langsung kepada dewan juri di ruangan Auditorium. Potongan film sepanjang 5-8 menit digunakan sebagai materi lomba. Judul potongan film yang digunakan dalam lomba antara lain adalah Snow White, Forest Gum, Pride and Prejudice, La La Land, dan Lion King.
Lomba selama kurang lebih satu jam tersebut terasa begitu cepat. Seluruh peserta tambil dengan baik meskipun memang terlihat gugup ketika mereka harus memberikan kesan dan pesan mengenai lomba. Semua peserta menyatakan memerlukan waktu cukup lama untuk berlatih. Mereka juga menyukai lomba ini karena memberi kesempatan untuk latihan berbahasa Inggris. Mereka yakin lomba ini bisa menjadi media untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam berbicara.
Pihak kampus yakin bahwa sulih suara merupakan keahlian penting yang perlu dikuasai mahasiswa. Dengan menguasai keahlian tersebut mahasiswa memiliki peluang kerja yang cukup besar di bidang broadcasting dan industri film. Meskipun mahasiswa yang ikut dalam perlombaan berasal dari jurusan bisnis, perdagangan, dan keuangan, pihak kampus menyatakan keahlian ini bisa menjadi nilai tambah bagi para mahasiswa untuk masuk ke pasar kerja.
Kegiatan ini juga dinilai positif oleh para juri. Selain merasa terhibur, dosen asing yang mengajar bahasa Inggris melihat perkembangan kepercayaan para peserta dalam berbicara. Dosen-dosen lainnya juga menilai setiap peserta memiliki keunikan karakter suara dan dapat menghidupkan suasana di auditorium malam itu. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H