Mohon tunggu...
Alamsari
Alamsari Mohon Tunggu... Guru - Alamsari (SMPN 1 Indralaya Utara)

Alamsari lahir di Ngulak (Musi Banyuasin), 17 November 1984.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mengudara di Angkasa, Membumi di Dunia Maya

28 Februari 2017   12:33 Diperbarui: 28 Februari 2017   12:44 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: indotelko.com

“Masa depan suatu bangsa terletak pada kemajuan teknologinya”

Bersamaan meluncurnya Satelit Telkom 3S yang menjelajah angkasa—bersamaan itu pula masa depan Indonesia mulai mengarungi dunia. Satelit Telkom 3S dapat dikatakan sebagai bagian dari upaya nyata pemerintah untuk membangkitkan kemandirian bangsa dalam berbagai aspek kehidupan utamanya yang berkaitan dengan interaksi digital. Satelit Telkom 3S adalah harapan baru Indonesia untuk mengokohkan perekonomian bangsa. Selama ini harus diakui bahwa Indonesia masih sangat bergantung pada satelit negara lain untuk menggerakkan hampir sebagian besar roda perekonomian. Keterbatasan layanan pada Satelit Telkom 1 dan Satelit Telkom 2 mau tidak mau harus membuat pemerintah mengandalkan layanan dari satelit negara lain. Tentu hal tersebut sangat memilukan.

DAN kini—dengan Satelit Telkom 3S maka layanan yang mampu diberikan kepada masyarakat Indonesia juga semakin lengkap dan berkualitas. Ketiga satelit yang kini menjelajah ruang angkasa akan mampu mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap satelit asing. Untuk diketahui bersama, tanggal 15 Februari 2017 lalu, Satelit Telkom 3S diluncurkan dari landasannya di Prancis. Satelit Telkom 3S dirancang sedemikian rupa sehingga memiliki berbagai kelebihan dibandingkan dengan satelit-satelit sebelumnya. Satelit Telkom 3S memiliki kapasitas 42 transponder atau setara 49 Transponder Equivalent (TPE) yang terdiri atas 24 transponder C-Band (24 TPE), 8 transponder extended C-Band (12 TPE), dan 10 transponder Ku-band (13 TPE). Tidak hanya itu, Satelit Telkom 3S juga dilengkapi dengan transponder Ku-band. Dengan layanan tersebut, maka Satelit Telkom 3S mampu memberikan layanan komunikasi dengan kualitas sangat baik.

Mengudaranya satelit Telkom 3S tentu saja adalah awal baik bagi perekonomian Indonesia. Satelit Telkom 3S tentu saja dapat memainkan peranannya yang lebih besar lagi dalam uaya mempercepat pertumbuhan dan perkembangan ekonomi digital, utamanya industri kreatif Indonesia. Untuk itu, ketersediaan akses layanan yang diberikan oleh Satelit Telkom 3S haruslah dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat Indonesia utamanya para pelaku industri kreatif. Komunikasi dan digitalisasi adalah fokus utamanya.

Industri kreatif di Indonesia sebenarnya telah memberikan sumbangsih yang cukup baik bagi perekonomian nasional. Namun sayang, industri kreatif yang cukup berkembang tersebut masih didominasi oleh industri kreatif jenis produk-produk fisik seperti pakaian, makanan, atau kerajinan. Khusus untuk industri kreatif digital masih sangat kurang sekali. Bandingkan dengan negara-negara tetangga kita, seperti Jepang, Korea, ataupun Malaysia. Industri kreatif digital di negara tersebut sudah cukup berkembang dengan baik. Tentu saja, perkembangan industri kreatif tersebut turut menyumbang devisa negara. Korea Selatan misalnya, negara tersebut bahkan telah mampu memproduksi berbagai jenis game dan melakukan ekspor dengan transaksi hingga mencapai 1,6 miliar dollar. Jumlah yang sungguh fantastis. 

Di negara-negara yang notabenenya negara berteknologi maju—industri kreatif digital mereka telah tumbuh subur dan memberikan kontribusi besar bagi perekonomian nasional. Lalu bagaimana dengan Indonesia? Sebagai negara yang besar, Indonesia harus cepat beralih dari industri kreatif produk fisik menuju industri kreatif produk digital. Sebab, industri kreatif digitallah satu-satunya peluang yang tak akan pernah mati bahkan akan akan semakin terus tumbuh di tahun-tahun mendatang. Perubahan teknologi yang begitu cepat, menjadikan industri kreatif menduduki posisi strategis.

Perlu kita ketahui bersama bahwa Indonesia memiliki potensi yang sungguh besar dibandingkan negara-negara tetangga. Jumlah penduduk Indonesia yang hampir mencapai 250 juta jiwa merupakan pangsa pasar yang sangat besar bagi para pelaku industri kreatif digital. Jumlah penduduk yang besar itulah yang menjadi penyebab mengapa Investor negara lain sangat tertarik untuk berinvestasi di Indonesia utamanya dalam bidang teknologi. Indonesia pula memiliki sumber daya manusia yang sangat banyak. Para generasi muda kita memiliki kompetensi yang cukup berkualitas. 

Generasi muda Indonesia cerdas, kreatif dan inovatif. Tentunya SDM yang baik merupakan modal utama dalam menciptakan ide kreatif berdaya saing global. Apalagi ditambah dukungan Satelit Telkom 3S yang memungkinkan untuk pengembangan industri kreatif Indonesia dapat berdiri sejajar dengan negara lainnya. Untuk itu, peluang ini harusnya dapat ditangkap dengan cepat oleh para pemikir kreatif Indonesia. Berlomba dalam menciptakan kreatifitas berlandaskan budaya dan karakteristik bangsa serta dikemas secara menarik. Gencar melakukan promosi melalui berbagai akses. Tentu saja! Saya yakin produk-produk kreatif Indonesia akan mampu memikat jutaan peminat dari berbagai negara.

Sumber: https://encrypted-tbn2.gstatic.com
Sumber: https://encrypted-tbn2.gstatic.com
Namun, perlu diingat bahwa upaya untuk pengembangan industri kreatif khususnya industri digital tentu tidak dapat terlepas dari peran pemerintah. Pemerintah melalui lembaga terkait harus menciptakan iklim kondusif untuk tumbuhnya industri digital kreatif tersebut. pemerintah haruslah menyediakan berbagai program atau kebijakan yang mendukung penumbuhan industri kreatif Tanah Air. Film, musik, video, game, dan fotografi merupakan produk yang cukup potensial untuk dikembangkan. Film dan musik di Indonesia misalnya—bahkan telah sejak lama menjadi pemain dalam sektor perekonomian digital Indonesia. Ada banyak jutaan film dan musik yang dihasilkan. 

Ada jutaan masyarakat yang senantiasa gandrung dengan film dan musik Tanah Air. Namun sayang, karena sistem dan regulasi yang kurang baik mengakibatkan kedua produk andalan industri digital Indonesia ini belum mampu memberikan sumbangsih devisa bagi negara. Banyaknya pembajakan dan kemudahan akses secara ilegal menjadikan industri digital yang semestinya potensial bagi pemasukan negara justru harus lenyap dan bahkan ironisnya uang masyarakat kita justru mengalir ke luar negeri.

Industri kreatif digital memang merupakan pilihan utama seiring dengan semakin canggihnya teknologi dunia. Berbagai aspek kehidupan praktis mengalami pergeseran dari manual menjadi digital. Sekarang, setiap orang pasti akan bersentuhan dengan dunia digital. Lihat saja, penjualan hape smartphone di Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Hal tersebut tentu merupakan cerminan bahwa memang hakikatnya industri digital sangat potensial bagi Indonesia. Untuk itu, bersamaan dengan semakin baiknya kualitas layanan informasi dan komunikasi di Indonesia—maka harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menghasilkan ide kreatif yang bernilai jual tinggi sehingga pada akhirnya akan mampu menyokong kemandirian Indonesia dalam segala bidang kehidupan. Jayalah Satelit Telkom 3S! Jayalah Indonesia!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun