Mohon tunggu...
Alam Penyair Maya
Alam Penyair Maya Mohon Tunggu... -

pecinta puisi dan syair

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Hari Ibu] Maafkan jika Doaku Tak Sampai, Mak

22 Desember 2011   07:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:54 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

berbulan teguh kau sandang aku dalam kembangku dari sperma ayah yang membuahimu berangkat menjadi janin dalam setiap lembar doa-doa khidmatmu tak terbayang sakit dan derita ketika perlahan aku meronta dalam kandungmu tak ada keluh dan resah hantui akalmu selalu dan selalu menjadi pijar dalam pintamu aku tak tahu kala nyawamu tertaruhkan dalam maut ketika rasa sakit menjadi awal dalam perjalananku ketika nafas pertama menjadi awal hariku maafkan aku yang hina menggantung dalam kandunganmu berbulan lamanya merobek vaginamu ketika aku terlahir sebagai manusia mengacuhkanmu di kemudian hari mama, maafkan aku yang selalu menjadi tangis malammu ketika keras suaraku kemudian menyentakmu namun tetap selamat atasku doa-doamu maafkan aku mama yang kini hanya dapat menarikan pedihku ketika tak dapat lagi kusimpuh di kaki sucimu karena kau telah bersamanya maafkan aku yang tak sempat berbakti atas semua payahmu kala aku bukan siapa-siapa maafkan ak dan kini hanya tangis ini yang menjadi resah di kehampaan karena bakti yang tak terselesaikan sementara doa-doaku ta kunjung jua dapat mencapaimu . lembah bulusaraung 221211 : 15.03 Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju ke akun : Cinta Fiksi ( berikut Linknya : http://www.kompasiana.com/androgini )

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun