Semakin hari, saya (mungkin juga pembaca) merasa bahasa SMS yang masuk di ponsel makin terasa aneh, sulit dipahami bahkan kadang membuat ujung bulu kening bertemu dikerutan jidat. Entahlah! apakah saya yang kurang tanggap mengikuti "gaya" SMS masa kini, atau justru gaya SMS itulah yang terlalu alay.
Kalau hanya sekedar disingkat, semilsal " Kpn plg ke rmh?" (baca : kapan pulang ke rumah) saya masih bisa memahaminya. Tetapi kalau sudah terlalu aneh dan gaul, semisal " Yupz, Q dah otw jangkrit!!!" (baca : saya sedang dalam perjalanan) atau " z lg kw2 d cf, ASAP!!!" (baca : saya sedang kongkow-kongkow di kafe), ini yang sulit dimengerti dan dipahami, apa arti dan maksudnya. Malah, saya kadang mengartikan berbeda dengan maksud si pengirim SMS.
Ada satu kejadian lucu yang pernah saya alami berkaitan dengan SMS gaul tersebut. Pada saat musim lebaran lalu, seorang teman wanita saya yang usianya lebih muda, masih SMA, mengirimkan SMS seperti ini " M L ya? kbl fit..." wah, jujur saja saya tidak bisa memahami arti SMS teman saya itu. Mau membalas dan menanyakan maksud SMSnya, saya juga merasa malu dicap kurang gaul. Meskipun, pada akhirnya terbukti jika saya memang kurang gaul bahkan tidak gaul sama sekali.
Dengan sumringah sambil membayangkan yang aneh-aneh, saya kemudian membalas SMS yang berbunyi " betul? tdk salah nih? oke, saya meluncur sekarang!" lalu teman wanita saya kembali membalas " CP deh..." wah, saya semakin girang, dan segera melaju ke tempat kostnya. Tetapi sial, sesampainya di sana, pintu rumah kostnya terkunci karena sedang mudik. Dengan perasaan kecewa dan merasa tertipu, saya kembali pulang meninggalkan rumah kos yang sepi itu.
Seminggu kemudian, setelah bertemu dengan teman wanita saya, barulah semuanya jelas apa maksud dari SMS gaulnya yang sempat membuat otak saya dijangkiti penyakit berbahaya alias pikiran cabul. Rupanya, maksud SMS " ML yah? kbl fit..." tak lain adalah ucapan selamat lebaran ( baca : Met Lebaran yah, semoga kembali fitrah). Padahal, saya menangkapnya dia mengajak saya bercinta, karena musim puasa sudah lewat dan tubuh sudah kembali fit.
" Terus, apa maksud SMS kamu yang ini, hah?!" tanya saya sambil memperlihatkan SMS yang berbunyi " CP deh..." itu.
" Lho, memangnya kakak mengartikannya apa?!"
" Cepat, deh...!"
" Haha...Dasar otak cabul, tidak gaul, itu artinya Cape Deh..." Jawab teman saya sambil mendorong jidat saya dan terus menertawakan saya. Dengan perasaan malu, saya kemudian berlalu dan sejak itu saya semakin hati-hati membalas SMS, apalagi si pengirim masih ABG dengan isi SMS yang saya anggap aneh dan alay itu.
Adanya fenomena SMS yang semakin gaul itu, tentu harus disikapi secara bijaksana oleh semua pihak, utamanya di lingkungan keluarga dan sekolah. Tidak mungkin melarang, tetapi sebaiknya orang tua dan guru memberikan pemahaman agar si pengirim SMS yang pada umumnya masih ABG dan masih duduk di bangku sekolah, tidak berlebihan gaul atau alay. Sebagai contoh, umumnya siswa SMP dan SMA yang tidak lulus tahun ini karena nilai pelajaran Bahasa Indonesia yang amburadul.
Kebiasaan penulisan SMS yang tidak mengikuti kaidah akan berakibat fatal, sehingga siswa sulit mencerna dan memahami, manakala berhadapan dengan tulisan yang mengikuti kaidah semisal dalam ujian atau di dalam forum resmi lainnya. Anak ABG yang sering menulis SMS yang terlalu gaul, tidak peduli lagi dengan kaidah dalam penulisan semisal artikel. Saya hanya bisa senyum sendiri ketika membaca artikel adik saya yang katanya akan diikutkan lomba, seperti berikut ini :