Mohon tunggu...
Alam TukhotMakabe
Alam TukhotMakabe Mohon Tunggu... Mahasiswa - BIARAWAN

Biarawan dari Ordo Kapusin. Saat ini sedang menjalani program S2 Filsafat di Fakultas Filsafat UNIKA Medan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Renungan Hari Minggu IV Masa Biasa: 28 Januari 2024

24 Januari 2024   15:39 Diperbarui: 24 Januari 2024   15:42 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber poto: phincow.com)

Yesus mengajar, berbicara dan bertindak dengan penuh kuasa sehingga orang takjub dan roh-roh jahat pun takut.  Dia lah yang dinubuatkan oleh Musa dalam perjanjian lama tentang seorang nabi yang dipakai oleh Allah untuk menyampaikan segala sesuatu kepada manusia. Di dalam mulutNya, Allah menaruh firmanNya sehingga ia mewarta dengan penuh hikmat dan segala sesuatu tunduk kepadaNya. Semua itu menjadi nyata karena Yesus setia pada perintah Allah dan tidak sedikit pun berpaling dari kehendakNya. Roh jahat dan setan merupakan lambang kekuasaan serta kekuatan jahat yang berlawanan dengan kasih dan kebaikan. 

Demikian juga segala keburukan di dunia ini hanya dapat diusir, diubah, dan disembuhkan oleh yang iman yang total dan tidak terbagi kepada Allah. Iman akan Allah senantiasa mengarkan kita untuk berbuat kasih, kebaikan, keadilan, dan kedamaian. Itu artinya kejahatan hanya dapat disembuhkan oleh belas kasih; dosa hanya dapat dipulihkan dengan pengampunan; kekurangan hanya dapat diatasi dengan saling berbagi; perselisihan hanya dapat diubah dengan kerendahan hati; tangisan hanya dapat dihilangkan dengan rangkulan; kesendirian hanya dapat diobati dengan kebersamaan; keterasingan hanya dapat diubah dengan kepedulian; kegagalan hanya dapat dibangkitkan dengan dukungan; kebohongan hanya dapat diberantas melalui kejujuran; dll. Orang yang total, tidak akan mundur dan mendua hati dikala kesulitan datang. Kebaikan yang kita lakukan akan berdaya dan memiliki kekuatan jika di dalamnya ada ketulusan hati dan bukan udang di balik batu. SEMOGA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun