Mohon tunggu...
Alam TukhotMakabe
Alam TukhotMakabe Mohon Tunggu... Mahasiswa - BIARAWAN

Biarawan dari Ordo Kapusin. Saat ini sedang menjalani program S2 Filsafat di Fakultas Filsafat UNIKA Medan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Intisari Dekrit Ad Gentes

6 Oktober 2023   22:51 Diperbarui: 6 Oktober 2023   22:57 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber Poto: es catholic.net) 

Menyelamatkan dan Membaharui Semua Ciptaan

Gereja sungguh-sungguh berusaha mewartakan Injil kepada semua orang dan dipanggil secara mendesak untuk menyelamatkan dan membaharui semua ciptaan supaya segala sesuatu dibaharui dalam Kristus. Rencana itu bersumber pada cinta dan kasih asali. Allah berkenan memanggil orang bukan satu per satu, tetapi menghimpun yang tercerai berai menjadi satu. Segala yang telah diwartakan dan yang terlaksana dalam diri Yesus demi keselamatan dunia, harus diwartakan dan disebarluaskan sampai ke ujung bumi. Roh Kudus diutus untuk menggerakkan karya penyelamatanNya dalam jiwa manusia dan menggerakkan Gereja untuk memperluas diri. Di sepanjang waktu, Roh Kuduslah yang menyatukan segenap Gereja dalam persekutuan dan pelayanan, melengkapinya dengan berbagai karunia hierarkis dan karismatis. Yesus mengutus para rasul ke seluruh dunia, seperti Ia sendiri telah diutus oleh Bapa. Kini tugas itu diwariskan kepada Dewan Para Uskup yang dibantu oleh para imam, bersama dengan pengganti Petrus serta Gembala Tertinggi Gereja. Demikian Gereja mematuhi perintah Kristus dan digerakkan oleh rahmat serta cinta kasih Roh Kudus, hadir bagi semua orang dan bangsa. Dengan mengalami banyak kemalangan dan dukacita, mereka menggenapi apa yang masih kurang pada penderitaan Kristus bagi Gereja.

Sarana yang dingunakan harus sesuai dengan setiap situasi atau keadaan. Dalam kegiatan misioner itu ada kalanya berbagai situasi bercampur baur. Kegiatan itu juga memberikan wujud nyata kepada semangat kolegial hierarki, memberikan kesaksian akan kekudusan Gereja, menyebarkan dan memajukannya. Bila meraka belum mampu memberikan kesaksian sepenuhnya tentang iman, sekurang-kurangnya mereka harus dijiwai oleh sikap saling menghargai dan mencintai. Motivasi misi terletak pada kehendak Allah yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan tentang kebenaran. Gereja memiliki keharusan sekaligus hak suci untuk mewartakan Injil. Untuk melaksanakan itulah para anggota Gereja didorong oleh cinta kasih. Akhirnya melalui kegiatan misioner itu Allah dimuliakan sepenuhnya. Injil merupakan ragi kebebasan, kemajuan, persaudaraan, kesatuan, dan kedamaian. Sebelum Tuhan datang, Injil harus diwartakan kepada semua bangsa.

Gereja Hadir di Tengah Manusia Dengan Teladan dan Kesaksian Iman

Karya misioner memang masih sangat berat. Gereja harus hadir di tengah manusia dengan teladan hidup serta kesakian iman. Juga ikut serta dalam kehidupan budaya dan sosial melalui aneka cara pergaulan manusia dan berbagai kegiatan. Hal itu dijiwai oleh semangat cinta kasih Allah bagi semua orang. Amal kasih merupakan tanda kehadiran cinta. Namun Gereja sama sekali tidak bermaksud mencampuri pemerintahan masyarakat. Dengan pewartaan tersebut, mereka yang bukan Kristiani, berkat Roh Kudus membuka hati dan dengan sukarela bertobat kepada Tuhan. Jangan ada orang yang dibujuk dan dipikat untuk memeluk iman. Hendaknya alasan-alasan bertobat diselidiki dan dijernihkan. Mereka diajak memulai hidup dalam iman, merayakan liturgi, dan mengamalkan cinta kasih Umat Allah.

Jemaat Kristiani harus dibina sehingga mereka mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka. Semangat ekumenispun dikembangakan di antara mereka yang baru dibabtis. Mengakarkan dan meneguhkan Kerajaan Allah di hati setiap orang dan menyebarluaskannya melalui doa dan karya yang aktif. Gereja akan berakar lebih kuat jika memiliki para pelayanan tertahbis.

Pendidikan dan Pembinaan 

Seluruh pembinaan para calon imam hendaknya disusun dalam terang rahasia keselamatan dan hendaknya juga mengindahkan kebutuhan-kebutuhan pastoral setempat. Studi imam sedapat mungkin diselenggarakan dalam hubungan dan hidup bersama yang terus menerus dengan bangsa yang bersangkutan. Para katekis telah memberikan bantuan yang istimewa dan sungguh-sungguh perlu demi penyebarluasan iman dan Gereja. Pendidikan mereka harus dilaksanakan dan disesuaikan dengan kemajuan kebudayaan sehingga mereka menjadi rekan kerja yang tangguh. Pendidikan dan rezeki hidup katekis diperhatikan secara khusus. Pendidikan dan hidup rohani mereka perlu diusahakan semestinya serta diberikan perutusan gereja secara resmi. Hidup religius memperlihatkan berbagai segi perutusan dan kehidupan Gereja, membaktikan diri melalui berbagai bentuk karya pastoral.

Kehidupan umat harus menjadi dewasa dalam segala bidang kehidupan Kristiani. Hendaknya Gereja muda tetap memelihara persekutuan yang erat dengan seluruh Gereja. Dengan penyesuaian dan pembaharuan semangat pastoral, panggilan imam diosesan dan hidup religius akan bertambah. Para imam tersebut juga diharapkan bekerjasama dengan para misionaris yang lain. Siap sedia memulai karya misioner di daerah terpencil dan terbelakang di keuskupan mereka. Untuk itu dibutuhkan para pelayan yang cakap sesuai dengan situasi setiap Gereja. Injil tidak dapat meresapi sifat-perangai kehidupan suatu bangsa secara mendalam tanpa kehadiran kaum awam. Mereka termasuk Umat Allah dan sekaligus masyarakat.

Tuhan menumbuhkan panggilan misioner di hati masing-masing, sekaligus juga membangkitkan lembaga-lembaga dalam Gereja. Mereka memperoleh keberanian dan kekuatan dari Allah serta dari hari ke hari dibaharui dalam roh dan budi. Calon misionaris perlu dibina dengan pembinaan rohani dan moral yang khusus. Hal itu hendaknya sudah mulai diamalkan dan dikembangkan dengan tekun, diangkat, serta dipupuk dalam hidup rohani. Misionaris imam, bruder, suster, awam perlu disiapkan dan dibina menurut keadaan masing-masing supaya sanggup menghadapi tuntutan karya di kemudian hari. Mereka perlu dibekali pengetahuan umum tentang bangsa-bangsa, kebudayaan, dan agama-agama. Bagi para misionaris perlulah menekuni studi Misiologi. Perlu diselenggarakan pembinaan yang khusus, teratur, dan latihan-latihan praktis. Karya misioner tidak dapat dilaksanakan oleh pribadi-pribadi tetapi dihimpun dalam lembaga-lembaga supaya berkat kerjasama memperoleh pembinaan yang memadai dan melaksanakan misi karya itu atas nama Gereja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun