Mohon tunggu...
Alam TukhotMakabe
Alam TukhotMakabe Mohon Tunggu... Mahasiswa - BIARAWAN

Biarawan dari Ordo Kapusin. Saat ini sedang menjalani program S2 Filsafat di Fakultas Filsafat UNIKA Medan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Renungan Minggu XVII Masa Biasa

28 Juli 2023   22:33 Diperbarui: 28 Juli 2023   22:35 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber poto: ddfong.blogspot.com)

1 RAJ 3:5.7-12; RM 8:28-30; MAT 13:44-52(44-46)

Hal kerajaan sorga seumpama harta yang terpendam di ladang dan seperti seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Mereka menjual segala harta miliknya demi memperoleh hal yang lebih berharga. Berhadapan dengan harta yang terpendam  dan mutiara yang indah itu, kekayaan yang mereka miliki menjadi relatif. Artinya, nilai mutiara dan harta yang terpendam itu melampaui nilai kekayaan yang ada selama ini.

Demi memperoleh kerajaan Allah, setiap umat beriman harus rela menjual dan mengorbankan banyak hal dalam hidupnya. Usaha tersebut harus dilakukan demi memiliki kehidupan kekal. Bagi orang beriman harta kekayaan, kemampuan, bakat, rahmat, dan potensi menjadi sarana untuk sampai kepada Allah. Segala rahmat tersebut harus kita gunakan untuk sampai pada kehidupan kekal di sorga.

Untuk itu penting memiliki kebijaksanaan hidup. Sama seperti raja Salomo, ketika Tuhan bertanya kepadanya tentang apa yang diinginkan olehnya agar Tuhan perbuat baginya, Salomo tidak meminta harta dan umur yang panjang. Salomo justru meminta hati yang penuh hikmat dan pengertian. Dengannya Salomo akan mampu  memutuskan hukum dan menimbang setiap perkara dalam hidupnya. Kebijaksanaan dan pengertian melampaui harta dan kekayaan. Sebab dengan kebijaksanaan tersebut, segala sesuatunya akan terpenuhi. SEMOGA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun