Mohon tunggu...
Alam TukhotMakabe
Alam TukhotMakabe Mohon Tunggu... Mahasiswa - BIARAWAN

Biarawan dari Ordo Kapusin. Saat ini sedang menjalani program S2 Filsafat di Fakultas Filsafat UNIKA Medan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Renungan Minggu XIII Masa Biasa

30 Juni 2023   16:51 Diperbarui: 30 Juni 2023   16:57 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  

 2 Raj 4:8-11.14-16a; Rom 6:3-4.8-11; Mat 10:37-42

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita ragu dan takut mengambil resiko yang dapat mengakibatkan kerugian pada diri sendiri. Terlebih jika hal itu melibatkan kepentingan orang lain. Tidak jarang sebelum melakukan sesuatu terhadap orang lain, kita terlebih dahulu berhitung untung dan rugi bagi diri sendiri. Jika dianggap kerugian atau pengorbanan itu terlalu besar, pada umumnya kita akan menunda dan mengurungkan niat untuk membantu orang lain. Orang-orang yang demikian ditegor oleh Yesus dalam injil, "Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku ia akan memperolehnya."

Yesus berbicara tentang jati diri orang Kristen. Sebagai pengikut Kristus kita harus senantiasa mengasihi dan peduli bagi sesama yang berkekurangan. Hal itu merupakan perintah dan ungkapan kasih yang utuh bagi Allah. Semakin seseorang mencintai Allah, maka ia juga akan semakin mengasihi sesamanya. Kualitas kasih kita kepada Allah dapat dilihat dari kualitas kasih dan perhatian kita bagi sesama terlebih mereka yang berkekurangan. Orang-orang yang takut berkorban bagi sesama tidak akan memperoleh apa-apa, tetapi sebaliknya ia akan kehilangan semua harta dan kemampuan yang ia miliki. Namun orang-orang yang rela menderita bahkan kehilangan nyawa karena kasih kepada Allah dan sesama, akan memperoleh nya kembali berkat kebaikan yang ia lakukan. Sebab Allah memperhitungkan setiap perbuatan manusia. SEMOGA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun