Maria senantiasa dikaitkan dengan misteri Kristus. Maria memperoleh privilege (keistimewaan) karena hubungannya dengan Yesus Kristus. Gelar Maria sebagai Bunda Allah pertama-tama adalah untuk mendukung Keallahan Yesus. Yesus adalah manusia, tetapi Ia bukan manusia biasa. Yesus dikandung dan dilahirkan dari Roh Kudus. Tanpa hubungan dengan Yesus, Maria akan kehilangan makna. Artinya gelar dan keistimewaan Maria diperoleh berkat hubungannya dengan Yesus. Berdasarkan unsur objektif ini ditetapkan dokma Maria Bunda Allah dan Maria Perawan. Sesungguhnya dokma Maria adalah Perawan adalah konsekuensi logis dari Gelar Maria sebagai Bunda Allah.Â
3.2 Unsur SubjektifÂ
Prinsip yang paling hakiki adalah iman Maria, terutama dalam derap hidup dan perjalanan, personalnya dalam mengikuti Yesus Kristus dan posisi internalnya dalam komunitas keselamatan, yaitu Gereja dan martabatnya dalam iman Gereja universal (sensus fidelium). Prinsip-prinsip subyektif ini berakar pada pewahyuan obyektif dalam Kitab Suci. Berdasarkan unsur subjektif ini, Gereja menetapkan Dogma "Maria Dikandung Tanpa Noda" dan "Maria Diangkat ke Surga".
4. Penutup dan Kesimpulan
Menurut Dokumen Konsili Vatikan II, Lumen Gentium, Maria adalah salah satu anggota Gereja. Artinya, dalam arti tertentu posisi Maria dalam Gereja sama seperti kita. Maria adalah salah satu dari antara kita. Namun Maria bukanlah anggota gereja yang biasa. Ia adalah bunda sekaligus murid yang paling kudus dan setia. Maria adalah satu-satunya murid yang ada bersama Yesus sejak awal sampai akhir hidupnNya. Khususnya ketika mengalami penderitaan, sengsara, dan wafat di Yerusalem, hanya Marilah murid yang setia ada bersama Yesus. Maria adalah anggota Gereja yang paling kudus. Berkat kekudusan dan kesetiaan hidupnya, Maria diangkat menjadi model bagi Gereja. Artinya iman dan hidup Maria dijadikan sebagai teladan untuk mengasihi dan menginami Kristus.
Maka dalam berdoa, sikap kita terhadap bunda Maria seharusnya, "berdoa bersama Bunda Maria". Bukan berdoa kepada atau melalui perantaraan Bunda Maria. Patut kita ingat bahwa dalam berdoa Rosario, tujuan kita yang utama bukanlah Maria tetapi Yesus. Yesuslah yang kita hadirkan dalam doa itu. Namun dalam rangka berdoa itu, kita mengajak Bunda Maria sebagai Ibu dan murid yang sangat dikasihi oleh Yesus. Dengannya kita berharap doa-doa yang kita mohonkan kepada Allah lebih berkenan kepadaNya. Kita tidak berdoa kepada Bunda Maria, karena Allah  adalah satu-satunya tujuan doa setiap orang kristen. Sedangkan Maria adalah manusia biasa dan salah satu anggota gereja seperti kita. Kita juga tidak berdoa melalui perantaraan Bunda Maria karena Yesus merupakan  satu-satunya perantara doa kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H