Mohon tunggu...
Alam TukhotMakabe
Alam TukhotMakabe Mohon Tunggu... Mahasiswa - BIARAWAN

Biarawan dari Ordo Kapusin. Saat ini sedang menjalani program S2 Filsafat di Fakultas Filsafat UNIKA Medan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Dua Bukti Kebangkitan Yesus

2 April 2023   23:18 Diperbarui: 2 April 2023   23:39 1068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber Poto: www.sesawi.net)

1. Siatuasi Zaman Yesus

Dalam perkembangan sezarah, banyak orang meragukan kebangkitan Yesus. Bahkan pada zaman Yesus, kebangkitan dianggap tidak benar dan  hanya ilusi para rasul. Menurut mereka, para murid malu karena Guru yang mereka ikuti dan harapkan ternyata mati secara "memalukan" di bukit Golgota oleh "musuh-musuh"-Nya sendiri. Bagi orang Yunani salib adalah kebodohan sedangkan bagi Yahudi salib adalah penghinaan.

Orang yang disalibkan adalah mereka yang melakukan dosa besar. Artinya orang-orang Yahudi menyejajarkan Yesus dengan para pendosa dan penjahat. Agar murid-murid Yesus tidak malu atas peristiwa tersebut, mereka mewartakan bahwa Yesus bangkit. Dengan demikian berita kebangkitan Yesus hanyalah "akal-akalan" para rasul

Sebelum kelompok para rasul terbentuk, sudah orang-orang yang menganggap diri istimewa dan membuat suatu komunitas, misalnya Teudas (Kis 5:36). Jumlah anggotanya sudah kira-kira empat ratus orang. Namun ketika pemimpin mereka mati, maka tercerai-berailah juga kelompok itu.  

Para pemimpin agama Yahudi mengejek para murid, bahwa mereka akan mengalami nasib yang sama seperti kelompok-kelompok sebelumnya. Ketika Yesus meninggal para murid seperti anak ayam kehilangan induknya. Mereka ketakutan dan tidak tau berbuat apa-apa. Akibatnya mereka bersembunyi dan menutup pintu rapat-rapat karena takut kepada orang Romawi serta ada juga yang kembali ke tempat asal masing-masing. Sikap tersebut menunjukan bahwa pada saat itu, para rasul belum siap untuk mengalami nasib yang sama seperti Yesus.

Para imam kepala berusaha menutup-nutupi sejarah. Mereka khawatir mengenai apa yang mungkin dilakukan para pengikut Yesus. Maka pada hari Sabat mereka mendatangi Pilatus dan mengingatkan bahwa Yesus pernah mengatakan Dia akan bangkit pada hari ketiga. Penting memastikan bahwa jenazahNya tersimpan aman supaya para pengikut Yesus tidak dapat mengambil dan menyembunyikannya lalu mewartakan kalau Yesus benar-benar bangkit. 

Pilatus akhirnya menempatkan serdadu untuk menjaga makam dan mereka menutup pintunya rapat sehingga akan tampak jelas apabila dirusak. Dengannya para imam kepala hendak membuktikan bahwa kebangkitan hanyalah ilusi dan obat kekecewaan para murid karena Yesus yang adalah guru yang mereka ikuti mati.

Tidak lama berselang, Yesus yang bangkit menunjukan diri kepada mereka. Tujuannya adalah agar iman para rasul dikuatkan dan diteguhakan. Seraya juga menegaskan bahwa seluruh apa yang mereka lihat, dengar, dan alami tentang Yesus adalah kebenaran. Sekaligus juga meluruskan paham para murid tentang Mesias. Yesus bukanlah raja duniawi seperti yang mereka pikirkan sebelumnya, tetapi Mesias surgawi yang datang menebus seluruh dosa manusia. Yesus yang menunjukan diri kepada mereka adalah orang yang sama dengan Yesus yang mereka kenal selama ini.

Sebelum kebangkitan, motivasi para murid mengikuti Yesus tidak murni. Sama seperti orang Yahudi lainnya, para rasul menganggap Yesus adalah calon pemimpin yang gagah perkasa. Ketika waktunya tiba, mereka akan memperoleh tempat dan posisi yang berharga dari kerajaan itu. Namun Yesus menyangkalnya dan berkata, "Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. Barangsiapa ingin menjadi yang terbesar, hendaklah ia menjadi pelayan dari yang lainnya" (Mat 20:26-28).

2 Bukti Kebangkitan Yesus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun