Mohon tunggu...
Alam TukhotMakabe
Alam TukhotMakabe Mohon Tunggu... Mahasiswa - BIARAWAN

Biarawan dari Ordo Kapusin. Saat ini sedang menjalani program S2 Filsafat di Fakultas Filsafat UNIKA Medan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Makna Minggu Palma

1 April 2023   17:46 Diperbarui: 1 April 2023   17:46 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
                     (Sumber Poto : pgi.or.id)

                                                                                    

Minggu palma adalah suatu tradisi dalam Gereja Katolik sebagai tanda dimulainya pekan suci. Dalam Minggu Palma, Gereja mengenangkan peristiwa Yesus yang dielu-elukan sebagai seorang raja di Yerusalem. Dalam kebiasaan orang Yahudi, ketika seorang raja pulang dari peperangan membawa kemenangan, raja tersebut akan disambut oleh warga kota. Orang Yahudi menganggap Yesus adalah seorang raja, yakni raja yang akan berkuasa dan memulihkan kerajaan Daut. Yesus memang adalah Raja tetapi bukanlah raja duniawi seperti yang dipikirkan oleh bangsa Israel. 

Yesus dikaitkan dengan raja Daud. Sebab nubuat Perjanjian Lama mengatakan bahwa Mesias, Raja yang akan datang berasal dari keturunan Raja Daud. Artinya, orang-orang Yahudi ingin mengangkat Yesus sebagai seorang raja duniawi untuk membawa  bangsa Yahudi berkuasa seperti masa pemerintahan Raja Daud serta membebaskan mereka dari penjajahan Bangsa Romawi. Pada saat pemerintahan Raja Daud, kerajaan Israel mengalami kemasyuran, sehingga wilayah kerajaan terbentang luas. 

Mengapa harus Yesus? Selama berkarya, Yesus telah menunjukan banyak sekali mugzijat, terlebih karena menghidupkan Lazarus dari kematian. Dengan berbagai mugzijat tersebut mereka yakin bahwa Yesus bukanlah orang biasa sehingga mampu memimpin bangsa Yahudi. Serentak dengan itu, mereka juga yakin bahwa Yesuslah Mesias dan Raja yang dinubuatkan itu. Maka ketika Yesus hendak memasuki Yerusalem, Dia disambut dan dielu-elukan bagai seorang raja. 

Sebagai bentuk penghormatan bagi-Nya, penduduk Yerusalem membentangkan jubah mereka  dan mematahkan daun-daunan sebagai serta meletakkannya di jalan yang dilalui oleh Yesus. Namun Yesus tidak datang dengan kuasa duniawi tetapi Dia datang dengan kerendahan. 

Biasanya seorang raja akan datang dengan menunggangi seekor kuda, tetapi Yesus datang dengan menaiki seekor keledai yang merupakan binatang yang bodoh dan tidak mau memberontak. Keledai adalah bintang tunggangan seorang pangeran yang dipakai dalam keadaan damai dan gembira untuk mengadakan perjalanan melalui daerah-daerah kekuasaanya. Sedangkan kuda dan kereta perang diperuntukan untuk berperang. 

Telah Dinubuatkan Dalam Perjanjian Lama

Nubuat nabi Zakaria "Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai Puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda" (Zakharia 9:9).  Artinya, masuknya Yesus ke Yerusalem sebagai seorang raja telah dinubuatkan oleh Zakaria dalam Perjanjian Lama.

Peristiwa ini merupakan pintu dari segala rentetan penderitaan yang akan Yesus alami di  Yerusalem hingga wafatNya di salib. Pada saat ini kita melihat bahwa Yesus sungguh dielu-elukan, "Hosanna hosanna hosanna anak raja Daud", namun tidak lama berselang mereka akan mengatakan "salibkan dia, salibkan dia". 

Orang yang mengatakan pada awalnya hosanna anak raja Daud adalah orang yang sama yang mengatakan salibkan dia. Maka di sini kita dapat melihat perubahan yang sungguh drastis dari orang yahudi. Keyakinan mereka cepat berubah karena hasutan dari oranglain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun