Mohon tunggu...
Alain Frost
Alain Frost Mohon Tunggu... -

part time writer, full time dreamer, full heart volunteer.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Semut

15 September 2010   17:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:13 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sepasang kakak beradik sedang bermain di halaman rumahnya. Si adik sedang asyik mengumpulkan semut-semut hitam ke dalam sebuah toples. Hari semakin sore, toples semakin berisi semut-semut.

“Kak, mari kita bunuh semut-semut ini. Pasti mengasyikkan!” ajak si adik kepada kakaknya yang lebih tua setahun.

“Tidak, itu kejam.” jawab si kakak.

“Yah....”

“Hei, aku tahu sesuatu yang menarik! Kemarikan toples-mu itu!”

Segera si kakak memerintahkan adiknya untuk membantunya mencabuti setiap sungut yang terdapat pada setiap semut-semut itu satu per satu.

“Lalu apanya yang menarik, Kak?”

“Lihat saja.”

Si kakak memasukkan semua semut yang sudah dicabuti sungutnya ke dalam sebuah ember. Seketika semut-semut itu saling mendekat kemudian saling gigit,
sampai mati…

-devide et impera

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun