Biru memburu nyiru
Menampi butiran air berderai ramai dari sepasang mata penuh cinta yang menatap pasrah pada takdir.
Biru menyaru bersama laru
Berharap ia terfermentasi menjadi udara dan terhirup semesta lalu sampai di paru-paru sang pujangga. Penjaga seluruh damba.
Biru mengharu selamanya. Karena terlanjur berjanji menjadi penghuni nadi Jingga. Tanpa terdeteksi. Tetapi ia rela. Begitulah seharusnya cinta, pikirnya.
MkS, 200921
-Aminy Harros-
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI