Mohon tunggu...
Atsuko A. Aminy (Aminy Harros)
Atsuko A. Aminy (Aminy Harros) Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar Kehidupan

Terus belajar dalam hidup............... Instagram : @aminy13, @katakata_penyihir_warna

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Balada Rimba

18 September 2021   16:14 Diperbarui: 22 September 2021   16:06 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rimba bernyanyi balada
memainkan merdu nada-nada
bermelodi sendu.
Suaranya memenuhi negeri. Sopran.
Namun aneh, orang-orang hanya mendengarnya bersenandung sangat lirih.
Dan tidak peduli, terus mengurangi pepohonan hingga orkestra harmoni berubah ironi.

Rimba terus berdendang balada. Suaranya bergema hingga kutub utara. Tenor.
Tapi absurd, orang-orang kali ini menutup telinga (pura-pura) tuli. Serakah lebih hakiki. Dan tidak acuh , terus menggerogoti tanpa ganti rugi menanam kembali.

Rimba bernyanyi, kali ini balada penuh. Ia jenuh. Percuma. Tak kuasa ia menghalau longsor, akar bongsornya punah. Tak mampu menahan banjir, pepohonan kehilangan jir menjaga lestari tanah dan air.

Lalu orang-orang berlagak simpati. Parahnya mereka saling menikam belati. Tetap membiarkan rimba bernyanyi sendiri. Alto dan bass. Balada menusuk dada.

MkS, 170921
-Aminy Harros-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun