Mohon tunggu...
al firdaus
al firdaus Mohon Tunggu... Guru - guru sekolah swasta

suka mencari ide, kopi, dll

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Ukiran Bunga

31 Maret 2022   22:16 Diperbarui: 31 Maret 2022   22:29 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumen pribadi alfirdaus/oppoA1K

Bab II

UKIRAN BUNGA

 

       Mobil Mazda8 buatan Jepang menderu pelan masuk sebuah sekolah dasar Islam di daerah Jakarta. Beberapa Guru menatap takjub dengan warna mobil puith mengilap. Dengan velg resing berwarna hitam. Mencirikan bahwa itu milik seorang berkantong dollar.

Sekolah ini cukup nyaman untuk anak-anak kelas menengah atas. Atau biasa yang kami sebut borjuis.

Dari kejauhan sekolah tersebut seperti rumah yang tembok tinggi. Awal dia masuk sekolah dasar Islam ia sangat bahagia. Hanni cerdas dia memiliki banyak cerita yang unik. Cerita tersebut ia ceritakan pada teman-temannya ketika jam makan pagi. Kejadian yang membuat Hani geli dan takut ialah ketika mendapati di dalam loker buku terdapat seekor kecoa yang sedang bertelur. Sontak melihat itu Hani merangkul apa saja yang ada disebelahnya dia tidak tahu karena panik yang ada disebelahnya adalah tiang lemari butut.

Akhirnya lemari itu menjadi luluh lantah karena dipeluk kemudian ditabrak olehnya. Murid menjadi ramai menyaksikkan itu. Anak-anak boys tertawa melihat itu. Sedangkan anak peremuan tersenyum geli dengan Hani karena jilbab yang Hani kenakan sudah carut marut. Tapi sepertinya kisah itu sudah redum dari kehidupan Hanni.

Ia lebih banyak menyendiri dari pada harus bergabung bersama teman-temanya. Setiap datang ke sekolah pagi ia hanya memperhatikan ukiran bunga yang terpampang di dinding kelas.

Beberapa hari Sang Guru tak pernah melihat Hanni lagi. Tapi ada seorang murid dengan berlari kecil menghampiri Sang Guru ketika selesai mengajar tahfidz kelas dua. Tergopoh-gopoh ia mengejar dan memangil nama Sang Guru ,"Mr Alki..,Mr!"serunya.

Sang Guru menoleh kepadanya dengan tatapan heran,"Boy why are you running?" tanya pada murid.

          "No problem Mr." Ini ada sepuncuk surat dari Hanin," ucapnya sambil lalu dan pergi bersama temannya yang sedang menunggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun