tanaman yang tinggi menyebabkan kerancuan akan hasil identifikasi tanaman sehingga mayoritas orang (baik kalangan anak-anak maupun dewasa) beranggapan bahwasanya spesies dengan karakteristik yang sama termasuk dalam 1 jenis spesies, padahal aslinya tidak.Â
Sumberagung, Pracimantoro (24/07/2023) - DiversitasContohnya tanaman Siam Kraut (Chromolaena odorata) dan Bandotan (Ageratum conyzoides), apabila dilihat dari jauh kedua jenis tanaman tersebut memiliki kesamaan yaitu memiliki bunga berwarna putih, dengan jenis daun bertangkai tunggal dan letaknya silang berhadapan, namun perbedaannya terletak pada bunga Siam Kraut yang memiliki untaian panjang & berbentuk pipih, sedangkan bandotan memiliki bentuk bunga yang membulat & tidak memiliki untaian.
Kurangnya pemahaman akan ilmu sains khususnya biologi menjadi permasalahan bagi siswa kelas 6 di SDN 3 Digal, contohnya dalam mengenali nama lokal tanaman saja mereka tidak mengerti.Â
Oleh karena itu diperlukan metode yang efektif agar siswa dapat menyerap informasi dengan cepat dan tidak mudah lupa, yaitu pelaksanaan program kerja keilmuan yang berjudul "Edukasi dan Praktikum Pembuatan Herbarium Sebagai Media Belajar Sains" oleh Al Mira selaku mahasiswa KKN UNDIP TIM II Desa Sumberagung.Â
Pelaksanaan proker dilaksanakan di SDN 3 Digal, berlangsung selama 3 hari dimulai dari tanggal 23 Juli dengan kegiatan perkenalan kepada siswa SD (dari kelas 1 hingga kelas 6), kemudian tanggal 24 Juli dilakukan edukasi dan praktek pembuatan herbarium bersama siswa kelas 6, serta diakhiri dengan penyerahan hasil herbarium kepada siswa kelas 6 untuk dijadikan media belajar dan koleksi/pajangan bagi sekolah tersebut.
Herbarium merupakan tanaman yang diawetkan melalui proses pengeringan, bertujuan untuk memudahkan dalam identifikasi dan karakteristik suatu spesies. Tahap pembuatan herbarium diawali dari pengambilan bagian tanaman dari lingkungannya, lalu pembersihan kotoran yang menempel pada tubuh tanaman menggunakan air, penyemprotan keseluruhan bagian tanaman dengan alkohol 70% agar tidak ada jamur/organisme yang tumbuh di tanaman dan menghindari kerusakan tanaman, kemudian bagian-bagian tanaman direntangkan diatas kertas koran/kertas bekas dan ditempel dengan solasi, lalu tanaman ditutup kembali dengan koran/kertas bekas dan dikeringkan selama 3-5 hari hingga tanaman tidak lagi basah, diakhiri dengan penyusunan herbarium pada kertas yang bersih, diberi etiket tempel/keterangan (meliputi nama lokal, nama ilmiah, tanggal koleksi, dan kolektor), serta dimasukkan pada plastik bening.
Siswa kelas 6 di SDN 3 Digal merasa sangat antusias akan praktek yang dilaksanakan, terbukti dengan kefokusan mereka saat proses pembuatan dan hasil herbarium yang terlihat rapi. Selain itu pengetahuan sains mereka bertambah dengan mengetahui nama lokal dan nama ilmiah dari tanaman Siam Kraut (Chromolaena odorata), suplir (Adiantum sp.), calincing tanah (Oxalis barrelieri), tanaman paku (Pteris fauriei), dan bunga tahi ayam (Lantana camara) yang mereka jadikan herbarium.
#p2kknundip #TimIIKKNUndip #DesaSumberagung #lppmundip #Undip
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H