Mohon tunggu...
Imamuddin
Imamuddin Mohon Tunggu... -

Mahasiswa UIN Malang Jurusan Bahasa Arab

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Mengapa Bahasa Arab?

10 Desember 2018   11:45 Diperbarui: 10 Desember 2018   16:09 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Mengapa Bahasa Arab?

By Yuniar Rismayanti

:

"Aku tinggalkan sesuatu bersama kalian, jika kamu berpegang teguh padanya, kalian tidak akan tersesat selama-lamanya yaitu Kitabullah dan Sunnahku." (HR. Imam Malik)

Sebagai umat islam, membaca kitabullah adalah hal yang sangat dianjurkan. Tetapi apakah cukup dengan membaca saja? Tentunya seorang muslim perlu mempelajari dan mengamalkan apa yang terkandung dalam Al-Qur'an dalam kehidupannya sehari-hari.

Untuk memahami Al-Qur'an dibutuhkan pula kemampuan dalam memahami bahasa Arab. Hal ini dikarenakan Al-Qur'an diturunkan berbahasa Arab seperti yang telah difirmankan Allah ta'ala :

"Sesungguhnya Kami telah jadikan Al-Quran dalam bahasa Arab supaya kalian memikirkannya." (QS. Yusuf [12]: 2)

Bahasa Arab juga mampu membantu seseorang dalam proses menghafalkan Al-Qur'an. Semakin seseorang itu faham akan makna suatu ayat, maka kecepatannya dalam menghafalkan ayat tersebut semakin tinggi jika dibandingkan dengan orang yang tidak memahami maknanya.

Seperti dalam surah Yusuf memiliki kisah yang sangat kompleks dan berurutan. Mulai dari Nabi Yusuf bermimpi melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan bersujud kepadanya sebagai pertanda kenabiannya, fitnah Zulaikha kepadanya hingga ia dipenjarakan, sampai akhir kisah Nabi Yusuf bertemu kembali dengan Ayahnya dan Saudara-Saudaranya. Jika seseorang memahami bahasa Arab, jelas ini akan memudahkannya dalam menghafalkan surah Yusuf tersebut. Mengerti akan runtutan kisahnya dari awal hingga akhir.

Bahasa Arab juga dapat membantu seorang muslim dalam memahami kitab-kitab yang berisi ilmu-ilmu agama yang ditulis oleh para ulama terdahulu. Seperti Aqidah, Fiqh, Tarikhul Islam, dan lain sebagainya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun