Mohon tunggu...
Abah Ambu
Abah Ambu Mohon Tunggu... -

li homsatun uthfi biha harrol waba-il-hotimah al-mustofa wal murtado wabna huma wal fathimah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tatar Sunda: Danau Bandung Purba

22 Februari 2013   03:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:54 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dahulu kala di Tatar Sunda ada danau yang disebut Danau Bandung Purba. Danau ini luasnya kurang-lebih tiga wilayah DKI sekarang, yang batas utaranya dari gunung tangkuban parahu sampai ke selatannya adalah daerah Ciwidey; batas baratnya sekitar Padalarang-gunung masigit sampai ke timurnya adalah daerah Cicalengka; yang mungkin bentuknya mirip kuali atau wajan. Diceritakan bahwa sebelum danau ini surut ada sebuah gunung yang tinggi yang puncaknya tertutup kabut putih.

Kabut putih dalam bahasa Sanskerta disebut cuda. Kata cuda ini oleh masyarakat dahulu sering diucapkan secara cepat : “cuda-cuda-cuda” hingga terdengar menjadi Sunda—ada kemungkinan istilah Sunda merujuk pada wilayah danau dan gunung tersebut. Kemudian gunung tersebut meletus dan melahirkan tiga anak gunung: bukit tunggul, burangrang dan tangkuban parahu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun