Mohon tunggu...
Siti Mahmudah
Siti Mahmudah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Sedang dalam proses belajar melihat suatu hal dari milyaran sudut pandang. Akan ku lampaui kebosanaan ! | Communication - Advertising | State Islamic University (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Belajar Public Opinion dari Film Game Change

7 Januari 2014   07:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:04 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Game Change, merupakan film yang bernuansakan politik Amerika Serikat saat pemilihan umum 2008, menggambarkan gejolak politik di Amerika Serikat. Film ini banyak mengupas tentang hal-hal dibalik kancah politik terbuka serta dampak dari keputusaan-keputusan yang diambil. Mulai dari persiapan capres cawapres, kampanye politik, rapat partai, debat politik, sampai pada hari pelaksanaan pemilihan umum.

Mengisahkan tentang seorang negarawan yang tertarik mencalonkan diri menjadi Presiden Amerika Serikat bernama Senator McCain (diperankan oleh ED Harris) pada pemilu 2008 di Amerika Serikat, dia adalah Capres yang berasal dari Partai Republic, sedangkan lawannya adalah Senator Barrack Obama dari Partai Demokrat. Senator Barrack Obama adalah seorang yang karismatik, sehingga popularitasnya pun tinggi, sampai sanggup mengalahkan popularitas selebriti-selebriti Hollywood. Apalagi setiap Senator Barrack Obama berpidato, dengan karismanya yang membuat para pendukung setianya semakin loyal mendukung dirinya. Ketenaran Senator Barrack Obama membuat Senator McCain dan para tim suksesnya gusar, dan mencari cara untuk menyaingi ketenaran Senator Barrack Obama. Segala kemungkinan-kemungkinan yang dapat mendobrak popularitas dan meningkatkan dukungan untuk Senator McCain diperjuangkan, agar Senator McCain dapat menjadi Presiden Amerika selanjutnya.

Dari data yang didapatkan oleh tim sukses dari Senator McCain, menunjukan bahwa terjadi penurunan pendukung wanita, sedangkan pendukung pria naik. Melihat penurunan terhadap pendukung wanita Senator McCain, konsultan kampanye tim sukses Senator McCain, yaitu Steve (Woody Harrelson), memutuskan untuk membuat public penasaran dengan isu-isu mengenai siapa yang akan mendampingi Senator McCain untuk menjadi Wakil Presiden Amerika Serikat selanjutnya, dan menyarankan agar yang dipilih menjadi Cawapres adalah seorang wanita yang mempunyai citra luar biasa, yang dapat mewakili gerakan gender di dalam politik untuk menjadi pasangan Senator McCain.

Setelah mencari-cari sosok wanita yang cocok untuk maju sebagai pasangan Senator McCain diseluruh plosok Amerika Serikat, akhirnya yang terpilih adalah seorang Gubernur dari Negara Bagian Amerika Serikat yaitu Alaska bernama Sarah Pailin (yang diperankan oleh Julianne Moore) dengan dukungan 80% dari daerah asalnya yaitu Alaska. Walaupun sebelumnya McCain telah memilih pendampingnya, yang dirasa cukup mumpuni, yaitu Joe Liebermen, tetapi karena dirasa Joe Liebermen kurang menjanjikan dalam kampanye, pada akhirnya tim sukses Senator McCain tetap memilih Sarah Palin sebagai Cawapres. Pailin adalah seorang wanita yang mandiri, ulet, pekerja keras, dan tetap tegak berdiri walaupun banyak hal-hal buruk yang menimpa keluarganya. Seorang Ibu dari 5 anak, salah satu anaknya wajib militer Irak, anak perempuan tertuanya hamil diusia muda, anak bungsunya mengalami kelainan mental, tetapi pailin tetap mempertahankannya hinga lahir. Pailin adalah sosok wanita yang kuat, pejuang gender yang luar biasa dan dirasa cocok untuk mendampingi Senator McCain maju menjadi pasangan Presiden dan wakil Presiden Amerika Serikat selanjutnya.

Verifikasi terhadap Gubernur Sarah Pailin berjalan dengan sangat singkat dan rahasia, Gubernur Sarah Palin telah langsung ditetapkan sebagi pasangan Senator McCain dalam pemilu 2008 di Amerika Serikat secara tiba-tiba dan langsung diumumkan pada kongres Partai Republik oleh Senator McCain kepada seluruh penduduk Amerika Serikat.

Isu-isu miring mulai muncul menerpa Gubernur Sarah Pailin, mengenai anak-anaknya maupun suaminya yang dituduh ikut keanggotaan illegal. Memang sudah menjadi konsekuensi sebelumnya jika menjadi Cawapres, maka siap untuk dicampuri masalah-masalah pribadinya, seperti yang dikatakan tim sukses Senator McCain dalam verifikasi cawapres dulu. Akhirnya semua isu itu diklarifikasi oleh Gubernur Sarah Pailin lewat pidato pertamanya sebagai kandidat Calon Wakil Presiden di amerika Serikat. Pidato Gubernur Sarah Pailin sangat memukau, ia menanggapi dengan tegas isu-isu miring yang dilontarkan pada dirinya dengan sangat cantik, hampir seimbang dengan karismatik Senator Barrack Obama. Dukungan demi dukungan mengalir ke kantong Partai Republik, baik dukungan suara maupun dukungan dana.

Verifikasi yang singkat itu mendatangkan banyak kerugian, sehingga tidak dapat mengetahui kekurangan-kekurangan apa saja yang dimiliki Gubernur Pailin. Ternyata Pengetahuan Gubernur Sarah Pailin masih sangat terbatas, sehingga dikhawatirkan akan terpojok bahkan kalah dalam wawancara atau debat sehingga Steve (Woody Harrelson) dan pihak tim sukses Senator McCain tidak memperbolehkan Sarah untuk di wawancara.

Dikarenakan hal itu, media banyak bertanya dan mulai memberitakan yang tidak-tidak, sehingga tim sukses Senator McCain akhirnya tidak dapat menunda terlalu lama lagi. Wawancara pertama berhasil, namun wawancara kedua gagal, dan membuat media sanksi terhadap kesiapan Gubernur Sarah palin sebagi calon Wakil Presiden Amerika Serikat, dan tentu saja hal tersebut membuat psikologis Sarah sedikit terguncang. Di mogok belajar dalam mempersiapkan debat antar calon wakil presiden, dan memprotes seluruh tim suksesnya, hal tersebut karena ia mengalami krisis kepercayaan diri, terlebih lagi permintaannya tentang hasil survey mengenai dukungan terhadapnya dari daerah asalnya belum juga terpenuhi.

Setelah di pertemukan dengan keluarganya, dan merefresh fikiran Gubernur sarah Palin, dia dapat kembali belajar dan tidak terpaku pada tulisan-tulisan yang berisi informasi mengenai kebijakan dalam dan luar negri. Dia mencoba menjadi dirinya sebndiri, di dorong pula oleh suaminya. Dan pada saat debat dilakukan, Gubernur Sarah Palin, dapat melauinya dengan lancar. Dianggap sukses, dia mulai keluar dari jalur strategi kampanye yang disarankan steve, dan tentu semua tim sukses McCain kesal dibuatnya.

Semakin lama, semakin dekat dengan pemilu, sedangkan ratting McCain tidak banyak melonjak. Pada akahirnya upaya yang di lakukan McCain, yaitu meluncurkan isu miring mengenai lawan politiknya, yaitu Barack Obama. Namun ketika hal tersebut berhasil, dan banyak yang marah terhadap Obama, McCain menghentikan strategi tersebut, karena dia merasa bahwa itu adalah kecurangan, dan Senator McCain tidak mau menggunakan cara yang menjatuhkan seprti itu.

Detik-detik menegangkan, hari pemilihan umum di Amerika Serikat, dan di dapatkan hasilnya, yakni yang akan memimpin Amerika Serikat, adalah Senator Barrack Obama, Presiden kulit hitam pertama dalam sejarah Amerika. Dan pada akhirnya Senator McCain berpidato walaupun sebelumnya Gubernur Sarah yang akan berpidato. Senator McCain mengakui kekalahnnya, serta meberikan ucapan selamat kepada presiden terpilih, semoga dapat memimpin Amerika Serikat dengan lebih baik, juga ucapan terimakasih kepada tim sukses dan juga pasangan Cawapresnya Gubernur Sarah Pailin.

Analisis FilmGAME CHANGE ” manfaat untuk Public Opinion

Berdasarkan film game change ini kita dapat melihat perpolitikan yang Nyata di Amerika Serikat. Mulai dari titik nol mencalonkan diri sampai pada titik akhir final pemilihan umum. Yang akan kita soroti dalam analisis ini adalah ketika mereka mencoba menarik perhatian khalayak umum untuk mendukung Senator McCain sebagai Calon Presiden dan Gubernur Sarah Pailin Sebagai Calon Wakil Presiden dan meningkatkan dukungan berupa suara ataupun dana kampanye untuk mereka.

Publik selalu mempercayai seseorang yang dalam menyampaikan suatu pendapat mempunyai keyakinan tanpa keragu-raguan, berani, pembawaannya karismatik, dan terkesan dapat dipercaya. Jika seseorang sudah mempunyai bekal itu maka retorika akan menemukan jalannya sendiri. Senator Barrack Obama dalam filim ini mempunyai semua itu, sehingga masyarakt dengan mudahnya percaya dan menjatuhkan dukungan terhadapnya. Ditambah lagi isu-isu yang dilontarkan sangat menarik dan mudah diterima oleh khalayak. Senator McCain juga mengunakan hal itu, dia juga beretorika didepan khalayak tapi tidak seberhasil Senator Barrack Obama.

Strategi yang sama juga digunakan oleh Gubernur Sarah Pailin yang dalam cerita itu diangkat menjadi Calon Wakil Presiden memang untuk menandingi ketenaran Senator Barrack Obama dalam berpidato. Untuk membentuk image yang bagus, Gubernur Sarah Pilin selain menggunakan isi pidatonya yang memukau juga gaya berpidatonya yang renyah dan meyakinkan, dia mendukung pidatonya itu lewat penampilannya cara berpakaian, menata rambut, sampai pada riasan make up nya. Terbukti semua itu berhasil dengan banyaknya income yang masuk ke Partai Republik dari masyarakat luas yang mendukung Gubernur Sarah Pailin. Dan ketika Gubernur Sarah Pailin kehilangan kepercayaan dirinya, pidato-pidatonya menjadi buruk, ngelantur dan jawabannya tidak terfokus. Penampilannya yang mendapat komentar dari media, tentang dari mana dia membeli baju itu. Munculah provokasi media kepada masyarakat, bahwa Gubernur Sarah Pailin tidak menunjukan keseriusan untuk maju bersama Senator McCain menjadi Presiden dan Wakil Presiden amerika Serikat selanjutnya. Sehingga terjadi penurunan suara yang cukup drastis dari dukungan suara sebelumnya, hanya karena masalah ke kurang siapan, dan penampilan.

Dari film tersebut dapat kita lihat bahwa media memegang peranan penting dalam kampanye, media mengatur jalannya kampanye, media bersumbangsih besar menciptakan opini public. Suara masyarakat dapat dipengaruhi lewat pidato Senator Barrack Obama yang memukau dan wawancara Gubernur Sarah Pailin yang buruk, semuanya dapat berubah dalam sekejap karena pemberitaan media.

Strategi kampanye juga penting, mungkin di Amerika Serikat, seperti dapat kita lihat dalam film ini adalah kampanye adalah mengunjungi lalu berpidato dan menunjukan keperdulian terhadap wilayah tersebut, tidakah kampanye seperti itu sudah terlalu biasa, bahkan oleh sebagian wilayah hanya akan dianggap angin lalu. Lebih baik menggunakan strategi kampanye dengan melakukan pembacaan terhadap situasi apa yang harus dilakukan partai untuk menambah raihan suara, contohnya melakukan polling untuk mengetahui berapa sebenarnya yang mendukung kita, lalu berdasarkan poling tersebut dianalisis kemungkinan-kemungkinan apa yang dapat diambil misalnya dari kejadian penurunan tingkat pendukung wanita, lalu mengangkat Gubernur Sarah Pailin sebagai Calon Wakil Presiden yang memperjuangkan gender. Sehingga masyarakat-masyarakat perempuan yang merasa senasib sepenanggungan dengan Sarah Pailin memberikan dukungannya kepadanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun