Mohon tunggu...
Al - Arif Mokodompit
Al - Arif Mokodompit Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Menulis saja,jangan dibatasi | Sebatas Pagar Stadion

Selanjutnya

Tutup

Bola

Cukur Malaysia, Momen Kebangkitan Tim Garuda

7 September 2016   07:39 Diperbarui: 7 September 2016   08:20 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Disela-sela persiapan yang mepet perlulah kita berbangga ketika Timnas dengan luar biasa membangkitkan kepercayaan setelah satu tahun absen dari blantika olah bola akibat sanksi FIFA. Hal ini dibuktikan dengan kemenangan meyakinkan saat legenda hidup sepakbola Indonesia, Boaz Solossa membobol Khairul Azmi di menit Ke 6.

Tak cukup itu, sontekan striker yang sempat terlupakan yakni Irfan Bachdim menggandakan keunggulan Tim Garuda atas Harimau Malaya. Gol penutup lahir melalui kemelut di depan gawang Malaysia melalui Boaz yang aksinya tak mampu dibendung oleh Fadli Shas dkk.

Memang hal ini dapat membangkitkan mental skuat Garuda dalam menghadapi ketatnya persaingan Piala AFF nanti. Gelora masyarakat yang haus akan sepak terjang Indonesia pun kembali membara dan bersuka cita. Hal ini terlihat dari penuhnya Stadion Manahan Solo yang memerah disemua sisi.

Namun, Alfred Riedl bukan tanpa PR. Komunikasi antar lini masih menjadi masalah diantara pemain. Terlebih pertahanan yang digalang Fachrudin dan Yanto Basna masih sering ditembus oleh lini serang Harimau Malaya. Jangan sampai masalah klasik menjadi biang kerok kegagalan timnas,yakni "persiapan".

Jangan harap dengan PSSI bila orang orangnya itu-itu saja. Kekuasaan dan cari nama hingga isi perut dibalik semuanya. Saya akan lebih hormat kepada Anda-anda berdasi untuk pensiun dari urusan sepakbola bila hanya menunggangi kepentingan politik.

Semoga sisi positif segera menaungi Timnas kita. Pemain,pelatih segenap official tentu sangatlah mengharap dukungan kita semua. Lihatlah Irfan Bachdim yang dilupakan namun kembali dengan ketenangan dan permainan gemilang. Andik Vermansyah idola Selangor yang berulang kali menjadi target tackling berbahaya pemain bertahan Malaysia namun bangkit dan terus berlari dengan kecepatannya. Atau Fachrudin yang berulang kali memotong umpan dari lini serang lawan agar tidak dapat dikonversi menjadi gol. Publik Solo telah membuktikan fanatismenya. Koreo di tribun utara,timur dan selatan dengan indahnya. Paling tidak mereka semua telah meyakinkan para suporter Indonesia kembali kepada khitoh fanatisme yang bertahun-tahun hilang.

Pada akhirnya, bangkitlah Timnas Indonesia, buat kami bangga !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun