Kudus (10/8/2020) - Tinggal di tengah kota yang padat penduduk tidak menjadi penghalang untuk menanam sayuran. Banyak cara untuk berkebun di lahan yang sempit, mulai dari hidroponik, aquaponik, vertikultur dan masih banyak lagi lainya.
Apalagi sekarang ini kesadaran mayarakat tentang produk sayuran organik yang banyak diminati dan harganya lebih mahal dari sayuran yang biasa. Masyarakat bisa menanam sayuran organik sendiri di halaman rumahnya.
Hal tersebut yang menjadikan landasan progam yang dibuat mahasiswa UNDIP bernama Panji Amirul Nagari yang sedang melakukan kegiatan KKN di Kelurahan Wergu Kulon Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. KKN yang dilaksanakan mulai tanggal 5 Juli -- 15 Agustus 2020.
Ia mengajak dan mensosialisasikannya kepada masyarakat dengan merilis video pendek dan membuat modul tentang hidroponik sederhana dan vertikultur menggunakan barang bekas rumah tangga yang mudah dan murah untuk dijumpai.
Sasaran progam yaitu remaja dan ibu rumah tangga untuk melaksanakan kegiatan pertanian dalam rangka pemenuhan pangan keluarga. Selain memenuhi kebutuhan pangan yang bergizi, berimbang dan beragam, upaya pengembangan mandiri pangan rumah tangga dapat memenuhi cadangan pangan keluarga dan menambah pendapatan dan ekonomi keluarga
"Saya melihat di media sosial saat ini sedang trending. Kalau punya lahan kecil di pekarangan rumah bisa dimanfaatkan untuk menanam, tanpa harus ditanam langsung di tanah, bisa dengan sistem hidroponik atau jika tidak punya pekarangan bisa dengan vertikultur," ungkap Panji.
Ia juga menambahkan "dengan menanam sayuran sendiri di rumah, selain untuk konsumsi sendiri bisa juga bebrbagi dengan tetangga sehingga ketahanan pangan masyarakat bisa terjamin."Â
Berbagai tanaman yang bisa ditanam antara lain cabai, kangkung, bayam, sawi dan tanaman jangka pendek lainnya, yang hanya butuh waktu sebulan untuk panen. Panen bisa dilakukan 5 -- 8 kali melihat kondisi tanaman dan unsur hara yang diberikan.
Pupuk yang diberikan bisa menggunakan pupuk organic yang dijual dipasaran atau menggunakan kompos dari sisa sampah organik rumah tangga.