Mohon tunggu...
Ayu Saraswati
Ayu Saraswati Mohon Tunggu... Freelancer - ...

I am a student - Media Studies and Mass Communication - I share about environmental issue and education

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bagaimana Manusia Memperlakukan Lingkungan

29 Februari 2016   12:54 Diperbarui: 29 Februari 2016   13:04 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Isu lingkungan merupakan hal yang penting dan banyak dibicarakan oleh dunia. Isu lingkungan menjadi hal yang krusial saat ini karena banyak muncul permasalahan lingkungan diberbagi tempat. Akhirnya manusia yang peduli terhadap lingkungan berusaha untuk mencari jalan keluar untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Manusia melakukannya melalui pemikiran atau gagasan yang menjadi dasar untuk mencapai tujuan penyelesaian masalah lingkungan, hal itulah yang disebut ideologi manusia terhadap lingkungan. Ideologi dibentuk berdasarkan situasi lingkungan dan di mana manusia tersebut lahir dan dibesarkan.

Indonesia memiliki iklim tropis di mana terdapat banyak hutan, tanaman, dan hewan yang hidup diberbagai pulau. Hal ini tentu membuat Indonesia memiliki keragaman dan potensi yang besar dalam sumber daya alamnya. Masyarakat Indonesia memiliki pemikiran sendiri terhadap lingkungan dan alam tempat mereka hidup. Masyarakat yang tinggal bersampingan dengan alam memiliki pemikiran dan cara sendiri terhadap lingkungan dan alam tempat mereka tinggal, mereka tentu akan memperlakukan alam dengan baik karena kehidupan mereka bergantung dengan alam. Sumber kehidupan mereka pun disediakan oleh alam sekitar mereka.

Berbada dengan masyarakat yang tinggal di kota, masyarakat dihadapkan pada situasi dan lingkungan yang serba instan dan di mana aspek kehidupan masyarakatnya dekat dengan teknologi modern dan segala pekerjaan dibantu oleh mesin seperti kendaraan atau pabrik yang memroduksi barang. Namun hal tersebut seringkali menjadi penyebab polusi dan pencemaran lingkungan, itulah sebabnya banyak kota di Indonesia yang sungai dan udaranya tercemar.

Selain di kota, para memilik usaha industri dan pabrik juga mulai memperluas usahanya dengan membangun usaha di lahan lain yang menurut mereka bisa dimanfaatkan seperti hutan atah sawah. Namun hal ini justru menjadi awal dari kerusakan dan pencemaran lingkungan. Dan tak jarang hal ini juga memberi dampak buruk bagi warga lokal karena sumber kehidupannya telah diambil alih, kebanyakan dari warga lokal justru mata pencahariannya bersumber dari alam atau lahan tersebut.

Hal ini seringkali mengundang empati para aktivis lingkungan untuk memperjuangkan kelestarian lingkungan dan kesejahteraan para warga lokal. Para aktivis tentu memiliki pemikiran bahwa lingkungan dan alam harus dijaga kelestariannya karena jika manusia memperlakukan alam dengan baik maka alam juga akan memberikan hal yang baik kepada manusia.

Semua orang memiliki pemikirannya masing-masing tentang bagaimana mereka memperlakukan lingkungan dan alam serta bagaimana mewujudkan hubungan yang ideal antara manusia dan alam. Pandangan-pandangan pun mulai muncul untuk menanggapi isu tersebut hingga akhirnya muncul filsafat mengenai lingkungan.

Rasa ingin tahu mengenai lingkungan membuat manusia juga berusaha untuk menyelidiki apa yang menarik perhatiannya dari isu ljngkungan yang ada. Dalam filsafat lingkungan ada berbagai pandangan seperti anthroposentris yaitu manusia dijadikan pusat kehidupan atau ecosentris yaitu lingkungan dan alam dijadikan pusat kehidupan. Saat ini tinggal manusia sendiri yang memutuskan bagaimana ia memandang dan memperlakukan alam ini sebagai satu bagian terpenting dalam kehidupan.

 

Daftar Pustaka:

Buhr N. & Reither S. (2006). Ideology, the Environment, One Worldview: A Discourse Analysis Noranda's Environmental and Suistanable Development Reports.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun