Raffas Garden merupakan sebuah kebun melon yang mengusung konsep agrowisata, dimana pengunjung bisa memetik melon langsung dari tanamannya. Untuk mengetahui lebih dalam  mengenai usaha UMKM dan pemberdayaan melon kami selaku mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo prodi PGSD semester 1 kelas C kelompok 6, yang terdiri dari Diana, Diky Restu Kartika, Hilma Setyaningsih, dan Putri Assyifa pada hari Ahad, 10 November 2024 melakukan wawancara dengan pemilik kebun Raffas Garden. Kebun ini terletak di Desa Pucang Agung, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Kebun ini memiliki beberapa rumah tanam (greenhouse) untuk membudidayakan melon. Ukuran rumah tanam yang tercatat adalah:13m x 95m dan 15m x 100m. Raffas Garden telah berhasil membudidayakan melon dengan berbagai varietas seperti fuji sawah, golden emerald, sweety honey, dan yang paling populer adalah melon premium dengan kualitas yang baik. Untuk harganya pun bermacam-macam mulai dari harga Rp35.000/kg. Sistem budidayanya menggunakan teknik biohorti untuk menghasilkan melon organik berkualitas premium.
Raffas Garden Purworejo memilih membudidayakan melon premium karena beberapa alasan yang sangat menarik, yaitu potensi pasar yang menjanjikan. Melon premium memiliki harga jual yang lebih tinggi dibandingkan melon biasa. Hal ini dikarenakan rasa yang lebih manis, tekstur yang lebih renyah, dan kualitas keseluruhan yang lebih baik. Dengan demikian, Raffas Garden dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar. Kabupaten Purworejo memiliki kondisi tanah dan iklim yang cocok untuk budidaya melon. Dengan mengoptimalkan kondisi ini, Raffas Garden dapat menghasilkan melon berkualitas tinggi dengan biaya produksi yang lebih efisien. Raffas Garden tidak hanya sekedar membudidayakan melon, tetapi juga menerapkan teknik-teknik budidaya modern seperti biohorti. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Raffles Garden tidak hanya sekedar berbisnis, tetapi juga memiliki visi yang lebih besar, yaitu memajukan pertanian di Purworejo dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat.
Namun, seperti halnya petani melon lainnya, mereka juga menghadapi berbagai tantangan dalam proses budidaya Salah satu kendala utama yang dihadapi adalah masalah pemasaran. Meskipun kualitas melon yang dihasilkan cukup baik, namun pemasaran masih menjadi tantangan tersendiri. Untuk mengatasi hal ini, pihak kebun telah berupaya melakukan diversifikasi pemasaran, seperti menjual langsung ke konsumen melalui toko online dan mengembangkan agrowisata.
Selain masalah pemasaran, serangan hama dan penyakit, terutama jamur, juga menjadi ancaman bagi pertumbuhan tanaman melon. Untuk mengatasinya, petani secara rutin melakukan pemantauan tanaman dan memberikan perlakuan pengendalian hama dan penyakit.
Untuk meningkatkan produktivitas, petani juga melakukan beberapa upaya seperti pemberian pupuk organik dan anorganik secara teratur serta melakukan pemangkasan tanaman. Dengan cara ini, diharapkan kualitas dan kuantitas hasil panen dapat terus ditingkatkan.
Budidaya melon premium di Raffas Garden memiliki potensi yang cukup besar. Terutama karena akses kebunnya yang dapat diakses dengan kendaraan pribadi maupun umum yang mempermudah pengunjung menjangkau lokasi kebun. Namun, untuk mencapai keberhasilan yang lebih optimal, diperlukan upaya yang lebih serius dalam mengatasi berbagai kendala yang ada, terutama masalah pemasaran. Dengan dukungan pemerintah dan pengembangan teknologi pertanian yang tepat, diharapkan budidaya melon di daerah ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H