Mohon tunggu...
Agista Nurmahayu
Agista Nurmahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Tulungagung

Mahasiswa S1 di Uin Satu Tulungagung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengatasi pencemaran Tanah dan pandu

20 Desember 2024   08:01 Diperbarui: 15 Desember 2024   05:09 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Meskipun penting, pertanian harus dikelola dengan hati-hati untuk mencegah perubahan komposisi tanah dan erosi. Penggunaan pupuk kimia dan pestisida harus dikontrol secara ketat, karena penggunaannya secara berlebihan dapat menyebabkan menyebabkan pencemaran tanah. Langkah di atas bisa menjadi cara mengatasi pencemaran tanah akibat pestisida.

4. Memelihara Lapisan Humus

Mencegah lebih baik mengobati, itulah esensi dari cara mengatasi pencemaran tanah ini. Pemeliharaan lapisan humus penting untuk keberlanjutan tanah, dengan melibatkan praktik-praktik seperti rotasi tanaman, pengomposan, dan pertanian tanpa olah tanah.

Melibatkan sisa tanaman dan penggunaan pupuk hijau membantu memasukkan nutrisi dan bahan organik ke dalam tanah. Sementara itu, pengurangan pestisida kimia mendukung keragaman mikroorganisme tanah.

5. Membuang Sampah di Tempat Khusus

Terakhir, membuang sampah di tempat pembuangan yang jauh dari permukiman menjadi langkah penting lainnya untuk menghindari pencemaran tanah dekat permukiman. Kampanye komunitas dan penegakan aturan yang ketat terkait pembuangan sampah harus digaungkan. Hal ini demi membentuk perilaku masyarakat yang lebih bertanggung jawab dan peduli terhadap lingkungan sekitar

Itulah tadi langkah dan cara mengatasi pencemaran tanah yang bisa dicoba demi lingkungan yang lebih sehat di masa mendatang. Semoga dengan membaca penjelasan di atas, kita dapat membentuk pola pikir dan perilaku yang lebih berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun