Mohon tunggu...
Beny Akumo
Beny Akumo Mohon Tunggu... Pengacara - Ingin menjadi pengusaha

Seorang in-house Lawyer: itu saja, tidak lebih

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

The Wrong Man In The Wrong Place

12 Juli 2011   08:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:44 1492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1310458987933632830

Apa sih arti judul diatas? The Wrong Man In The Wrong Place? Orang yang salah di tempat yang nggak pas? Bukannya istilah itu harusnya "The Right Man In The Right Place" atau orang yang tepat di tempat yang pas? Hmmmm ... mari kita telusuri makna dari judul tersebut di atas, karena untuk kalimat "orang yang tepat di tempat yang pas" itu sudah biasa, udah kuno, alias jadul, istilahnya anak zaman sekarang "its so yesterday ......", ya nggak? Suatu hari di suatu tempat; seorang pemuda yang sedang dilanda cinta dengan seorang pemudi cantik, bermaksud untuk bermalam mingguan ke rumah sang pemudi - yang sudah si pemuda rasakan "inilah orangnya", tanpa melakukan konfirmasi kepada si pemudi untuk janjian datang ke rumah si pemudi, dengan maksud memberikan surprise dengan kedatangannya - dengan pakaian necis, rambut memakai gel, kendaraan sudah di cuci sejak jam 9 pagi, pakaian di setrika berulang-ulang sampai sebelas kali, sepatu santai dengan kaos kaki wangi, hmmmm ... ingat wajah si pemudi, matanya, hidungnya, serta senyumnya, wangi tubuhnya, melayang sudah separuh jiwanya mendahului tubuhnya menuju kediaman si pemudi pujaan hati. Saat kendaraan di parkir di depan rumah si pemudi - jam menunjukkan pukul 19.00, tidak lupa mengunci kendaraan, sampai diulang beberapa kali - untuk meyakinkan diri sendiri, berjalan perlahan penuh wibawa menuju gerbang rumah dan segera memencet bell rumah nya "creeettttt ..." (aneh bunyi bell kok seperti bunyiiiii .... ah sudahlah) ... seseorang membukakan pintu "krieeeeeetttt ..." (bunyi pintu kebuka seperti bunyi pintu di sandiwara radio) "cari siapa ya?" "mmmmm ada Gadis?" (nama disamarkan dengan sesamar-samarnya) "Ooooo ada, mas siapa ya? soalnya Mbak Gadis suka nggak mau terima tamu kalo dia nggak kenal, kata Mbak Gadis dia takut diculik, atau di gendam, atau di apain gitu deh ... Mas tau khan di koran-koran, televisi, juga di radio banyak berita soal penculikan dan pemerkosaan, nah makanya Mbak Gadis tuuuhhh concern banget dengan hal-hal sep.." "SHUT UUUUUUUPPPPPP!!! ..... Ehemmm kasih tau aja Jack The Ripper gituu .." (nama disamarkan dengan sebisa-bisanya) dengan suara yang penuh dengan unsur kedewasaan ... "sebentar ya Mas, soalnya Mbak Gadissss ..." "hushhhh siuuuhhh siiiuhhhh .. gih panggilin Mbak Gadis, rempong deh lo" Lima menit, sepuluh menit belum muncul juga si pemudi yang menjadi (calon) pujaan hati "ah pasti dia dandan deh, mau ketemu gw ..." senyumnya terkembang, membayangkan dirinya yang (merasa) gagah sedang berjalan berdua dengan bergandengan tangan di satu pantai di satu pulau yang sepi, saling melempar senyum satu sama lain, tak lupa dia memberikan atau lebih tepatnya mengoleskan lotion badan 3 in 1 di punggung, dan tangan sang pemudi, supaya bisa mencegah terjadi nya kanker kulit akibat kelamaan tertimpa sinar matahari yang langsung tanpa ada tabir yang dapat mencegah ... "Hai Jack .." "ooo ehh hai gadissss ... wah kamu cantik banget malem ini!!" (nggak salah pilih nih - kata Jack The Ripper dalam hati) ... "aahhh biasa aja kaleeeee ... tumben kesini, ada apa Jack?" "pengen surprise aja ke kamu, ini khan malem minggu .. ya kebetulan tadi pas lewat jalan sini, eee aku inget kamu, ya udah sekalian aja deh mampir, ntar kalo lewat nggak mampir di-omongin somboooongg ..." (preeettttttttt ....) "wadoooww bisa aja nih, tapi kok necis banget siiiiihhhh???? mau ngapel yaaaaa????" "aaahhhhh ... bisa aja nih gadisssss" sal-ting langsung ngupil (kebiasaan jelek yang susah dihilangkan) Malam berjalan perlahan, upil sudah banyak dihasilkan (karena kebanyakan sal-ting nih si bocah) kemudian di tengah-tengah perasaan sal-ting yang terlalu over sehingga kentut, terdengar bunyi bell "creeeeettttttttttt ..." (bunyi bell kok kayak bunyiiiiiiii ... ah sudahlah diulang lagi jadinya) Gadis dengan sigap membuka pintu dan... "Haaiiiiiiiiiiii .... uuuuhhhhh kok lama banget sih datengnya???" suara Gadis terlihat (eh terdengar ya???) manja "Ini kenalin ... ada temen kampus ku, lucuuuu deh, masak kalo sal-ting dia suka ngupillll ... namanya macho loh Jack The Ripper" Seorang pemuda super gagah muncul dari balik pintu, pandangannya langsung tertuju kepada sang pemuda bernama (samaran yang abis-abisan) Jack The Ripper, dengan bersegera dia mengulurkan tangannya untuk berkenalan: "Haloww nama saya Bill, Billy The Kid, tapihhhh cukup panggil saya Bill, emmmm udah lama disini? kalo saya baruuu aja dateng ..." (lebay cenderung bodoh) "ayo silahkan duduk lagi, Gadiss kok kamu nggak kasih minum sih temen kamu ini? Oya Jack - nama kamu Jack khan? Jack mau minum apa? nggak usah sungkan-sungkann apa yang kamu sebutin, pasti gadis sedia'in, beneran ... lhoooo kok nggak percaya?" (siapa yang ngak percaya monyoooongg, gw belom ngomong apa-apa niyyy) "ehmmmm kalo gitu saya minta yang anget-anget deh, bandrek dehhh ...." "siipppppp pilihan yang passs, dingin-dinginnn gini, minum yang anget-angetttttt ..." jempol kekar milik Bill ditujukan ke wajah Jack, sembari berbalik dan menghadap Gadis, kata Bill "gadis sayang, minta tolong bibi buatin teh panas tawar satu buat Jack, sama kopi luwak buatku yaaa ..." "Okaaayyyyy ... tunggu yaaa .. Jack ngobrol dulu ya sama pacarkyuuuuu ... kalian kayak yang udah kenal lama gitu sihhhh? keliatan akrabbb" Gadis tersenyum manisss sekali (lebay ...) Teh tawar sudah keluar, beserta satu gelas besarrrr kopi luwak milik Bill; Jack mulai sal-ting dan mulai ngupil lagi "boleh ngrokok nggak?" tawar Jack memotong pembicaraan mesra antara Bill dan Gadis, sekaligus ingin menggantikan sal-ting ngupil nya ke rokok "boleh boleh ..." kata Bill dan Gadis bersamaan, lalu mereka berdua asyik kembali bermesraan saling membelai tangan, rambut, dengkul, pundak, sampai ke kuku jari-jari tangan pun di belai-belai ... Jack bingung, mau ngrokok atau ngupil lagi, atau malah pulang? Pulang aja kata Jack dalam hati "saya pulang aja dulu deh ..." "aduuuhhhh jangan Jack, iya deh kita janji nggak nyuekin kamu ... Bill, ayo dong ajak ngobrol Jack tuh ... kesian khan dia ..." "iya cayang ..." sembari memeluk pundak Gadis, dan duduk berhimpitan di satu kursi yang sempit, Bill menghadap ke tempat duduk Jack The Ripper ... "so, Jack, tell us about yourself ...!!!" Malam panjang yang melelahkan, dan Jack pun menceritakan siapa dia, keluarganya, motto, visi dan misi hidup nya - sementara Bill dan Gadis berpeluk dan saling tatap dengan mesra ... THE WRONG MAN IN THE WRONG PLACE ... [caption id="attachment_119312" align="alignleft" width="640" caption="sikil koleksi pribadi"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun