Cepatlah Kau tiup terompet sangkakala itu wahai Malaikat Allah ... karena sebenarnya pun bibir-Mu sudah ingin sekali menjajal bagaimana efeknya kalau terompet itu tertiup .. bagaimanapun juga, jabatan angker yang Engkau sandang pemberian Allah SWT itu wajibnya diuji cobakan terlebih dahulu keampuhannya, sedikit saja ... sedikit saja Kau sentuh ujung nya dan tiup pelaaaannnn pelaaannnnnn ... wuusssssshhhh ... Maafkan aku ya Isrofil, kalau permintaan yang tidak wajar ini terlontar dari manusia rendah seperti aku, hanya ingin menyaksikan saja dan merasakan, apa pengaruhnya jika terompet itu berbunyi - walau senyap, walau pelannnnn, ya walau itu sedikit ... karena, ya mungkin saja aku sudah keburu terpanggil oleh Allah SWT untuk disapa oleh kerabat-Mu Malaikat Izroil sang pencabut nyawa, lalu di interview oleh kerabat-kerabat-Mu yang lain di liang kubur - Malaikat Munkar dan Malaikat Nakir, maka sudah pasti aku tidak akan sempat menyaksikan bagaimana Engkau menjalankan tugas-Mu dengan seksama ... maka tiup lah sekarang ... sedikiiiittttt sajaa ... Aku ingin Kau tahu bahwa bagaimana aku merasa selalu bersemangat jika mendekati tahun baru masehi, dimana pada malam penghujung tahun itu berjuta-juta umat manusia beramai-ramai meniup terompet-terompet milik mereka masing-masing guna merayakan hilangnya tahun yang lalu, hilangnya satu lagi umur mereka ..... Aku berharap di sela-sela hiruk pikuknya semua orang meniup terompetnya, aku bisa mendengar sayup-sayup terompet sangkakala-Mu? Apakah bunyinya sama dengan terompet-terompet akhir tahun itu ya Isrofil? Sehingga selalu saja saat itu kupingku mencari-cari yang manakah bunyi dari terompet-Mu ... karena mungkin saja, karena terlalu bersemangatnya menyambut pergantian tahun, Engkau lupa ikut meniup terompet maut sangkakala-Mu ... atau ah aku tebak, sebenarnyaaaaa Kau tidak pun tahu seperti apa dan bagaimana bunyi terompet itu? Benar begitu ya Makhluk ciptaan Allah? Layaknya pemusik yang memainkan alat musik saksofon, atau terompet, atau trombone, ataupun flute, bahkan suling .. mereka selalu berlatih untuk mendapatkan nada-nada yang bagus, hasil dari rajinnya berlatih meniup alat-alat musik itu, jika nantinya di dengar oleh penonton pada saat si pemusik melakukan pertunjukan maka penonton akan merasakan efek magis-nya, ikut bergoyang, atau mantuk-mantuk, atau menjentik-jentikkan jari jemarinya ... sembari mengikuti irama yang lahir dari alat-alat musik itu ... pertanyaanku, apakah Engkau juga sering berlatih meniup sangkakala-Mu? Dimana? Di ruang kedap suara di atas langit ketujuh? Atau jangan-jangan Engkau tidak pernah berlatih meniupnya? Aduuuuuhhhhh .... bagaimana nanti jika tugas itu harus dilaksanakan wahai Isrofil??? Jika nanti suara yang keluar dari sangkakala terdengar "fals"?? Waaaahhhhh bisa kacaulah semua ... cosmic (Oya, apakah Engkau sempat menonton pertandingan sepakbola, kejuaraan piala dunia di Afrika Selatan beberapa waktu lalu? Kalau tidak sempat dan tidak mau ya tidak mengapa, cuma heran ... karena hampir semua orang penduduk bumi ini menyaksikan perhelatan kejuaran piala dunia itu, masak sih Engkau tidak sempat menonton? Aahhhh ... jangan-jangan Kau sibuk membersihkan sangkakala-Mu ya? ... Hmmmm saat kejuaraan piala dunia itu aku menjagokan Inggris, Brazil dan Argentina ... tapi siapa sangka yang menang Spanyol??? Deuuuhhhhhh ... males bangetttt, tapi memang Spanyol mainnya bagus lhooo ya Isrofil ... operan-operan pendek dan cepat mereka membuat semua pemain Brazil atau Argentina dan masyarakat di negara Brazil dan Argentina terperangah ... karena operan cepat pendek-pendek itu adalah ciri khas mereka (Brazil dan Argentina), tapi mereka kalah? Hadeuuhhhh ... Hmmmm tapi .... bukan itu juga sih yang ingin aku sampaikan, maaf jika jadi melantur jauh heeee ... tapiiiii sebenernya Engkau menyukai sepakbola kah? Hmmmm ... nggak ya? Sayang sekali ya ... Padahal jika Kau menonton pertandingan kejuaran piala dunia itu, disitu Engkau bisa melihat ada terompet namanya fufuzela yang memiliki suara yang dahsyat jika ditiup ... pertanyaanku: apakah terompet sangkakala itu seperti fufuzela ya Isrofil? Kalau iya dan saat itu Engkau melihat, pasti kaget ya, kok di bumi-nya manusia ada terompet yang bentuk - dan mungkin saja lho ya suaranya pun - mirip terompet maut sangkakala milik-Mu ... hmmmm) Wahai malaikat Allah ... masyarakat umum sering mengatakan soal kiamat kecil, baik itu kejadian-kejadian alam seperti gempa bumi, gunung meletus, dan apapun itu, atau meninggalnya seseorang, menurut para ahli agama hal itu disebut sebagai kiamat kecil .... pertanyaanku (lagi): apakah pada saat sering terjadinya kiamat kecil itu Engkau sedang berlatih meniup sangkakala oooo Isrofil? Apakah itu dikarenakan Engkau sedang dan sering berlatih meniup terompet sangkakala ya Malaikat Allah? ... tapi bagaimanapun giatnya Engkau berlatih yang menyebabkan kiamat-kiamat kecil itu, aku - sampai dengan saat ini, belum juga mendengar bagaimana bunyi terompet itu ... walau senyap ... walau itu pelan ...
Maka segeralah Kau tiup terompet sangkakala itu wahai Isrofil .... walau pelan, walau senyap, sedikit saja ... ya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H