Mohon tunggu...
Beny Akumo
Beny Akumo Mohon Tunggu... Pengacara - Ingin menjadi pengusaha

Seorang in-house Lawyer: itu saja, tidak lebih

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Breaaakkkk ... Papa Alpha Charlie Alpha Romeo ... Masuk"

2 September 2010   04:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:31 2149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ya, itu code sandi untuk kata-kata "PACAR" ... biasa (dulu) code sandi seperti itu saya pakai dengan teman-teman se-hobby bermain "pesawat" 2 meter-an (saya juga kurang paham, kenapa ya disebut pesawat 2Met) ... nge-BREAK, istilahnya begitu.

Sebagai pemuda sekolahan (pada saat itu) sedang nge-trend "bermain pesawat di udara", dengan memakai alat komunikasi berupa Handy Talkie (kebanyakan merk-nya "Motorola" ya). Asal kita tahu di kanal berapa temen-temen "ngobrol di udara" maka kita bisa nimbrung dengan cara menunggu seseorang berhenti berbicara (karena ini adalah cara berkomunikasi dalam 1 arah - one way traffic), dan di sela-sela nya kita langsung pencet tuts bicara di "pesawat" kita, sembari berkata "breaaakkkkkkk ..." nanti akan dijawab oleh "koordinator" kanal atau frekwensi akan menghentikan arus pembicaraan dan mempersilahkan yang tadi "breaaaakkkkk" untuk masuk dan memperkenalkan dirinya.

Ada berbagai ragam "pesawat" komunikasi yang dijual bebas di pasaran pada saat itu, ada yang kecil-kecilan saja (1 pesawat Handy Talkie / HT dengan adaptor, dan antenna khusus buat berbentuk seperti pipa panjang keatas), sampai yang sedang-sedang saja, hingga yang bermodal besar (satu pesawat "rig", adaptor ukuran besar, alat untuk nge-jam atau "jim" - fungsi buat "nimpah" lalulintas pembicaraan di kanal, ditambah dengan antenna khusus yang berbentuk seperti robot - seperti antenna televisi namun ukuran besar bisa sampai 4 buah di bentang disebut juga antenna YAGI - dan ini juga saya nggak tau kenapa dinamakan antenna YAGI - tapi bukan YA GItu deh) ... agak susah ya menggambarkan seperti apa antenna itu .. :(

Pesawat komunikasi ini juga bisa ditenteng kemana-mana (khususnya HT - ya mirip-mirip seperti HT yang sekarang sering kita temuin dipakai oleh temen-temen di Kepolisian atau Satuan Pengaman gitu deh). Kecuali bagi pesawat "rig" yang hanya bisa dicopot-pasang antara rumah dan kendaraan roda empat saja.

Sebenarnya setiap orang yang menggunakan pesawat komunikasi tersebut wajib mendapatkan "ijin ber-udara" dari pihak yang berwenang, yaitu wadah tunggal ORARI (Organisasi Radio AmatiR Indonesia) dengan terlebih dahulu mengikuti semacam "kursus" dan dilanjutkan dengan mengikuti ujian untuk bisa mendapatkan lisensi ber-udara (Call Sign) dengan nomor sandi khusus yang wajib di pasang di halaman rumah pemilik Call-Sign itu ... contoh Call-Sign ini "YB 03 DI" ... dan Call-Sign ini bisa di"beli" setelah ujian dinyatakan lulus, dengan asumsi bisa mendapatkan nomor Call-Sign yang "cantik" alias nomornya bisa mencirikan si pemilik - ya nggak jauh seperti kalau kita memilih nomor polisi kendaraan kita gitu - contoh nya BE 60 LU atau BE 60 OD hehehe ...

Namun tidak bagi kita-kita yang malas untuk mendapatkan ijin tersebut - karena untuk mendapatkan ijin tersebut harus "banyak" mengeluarkan uang. Bayangkan saja untuk pendaftaran sekian puluh ribu, untuk mengikuti ujian sekian puluh ribu lagi, dan untuk mendapatkan Call-Sign harus membayar sekian puluh ribu lagi, dan jika hendak memilih "nomor cantik" ya bayar lagi dong ... bahkan ada Call-Sign dengan nomor cantik yang di hargai jutaan rupiah (bayangkan pada tahun tersebut - tahun 80-an, puluhan ribu saja bagi saya sudah buesarrrr sekali, apalagi ratusan bahkan jutaan).

Hanya sedikit saja kendala yang harus dihadapi para "breakers gelap" alias breaker tanpa Call-Sign, antara lainnya adalah jika pihak ORARI hendak melakukan Sweeping, bagi yang tidak memiliki Call-Sign dan terkena sweeping maka pesawat bisa diambil dan wajib membayar denda, serta wajib mendaftar di ORARI setempat. Namun berkat "kerjasama" teman-teman di "udara" itu, jika satu hari akan dilakukan sweeping, maka teman-teman yang memiliki akses ke ORARI akan memberitahukan kami-kami, "jangan NAEK ya besok .." maka dengan senang hati kami akan "membongkar" antenna yang bisa terlihat dari jalanan, menyembunyikannya di gudang dan berhenti "cuap-cuap" seharian ... biasanya sih "tangan dan mulut" kena penyakit gatel-gatel kalo sampe seharian nggak nge-break hihihi ...

Kebiasaan bermain "di udara" itu menjadikan kita bisa mencirikan atau membedakan siapa-siapa yang sedang ngobrol di kanal itu, siapa-siapa yang mau masuk, karena dari ciri khas background sound pesawat komunikasi itu kita sudah bisa mengetahui siapa dia, atau ciri-ciri bunyi bawaan pabrik pesawat komunikasi tersebut, dan ciri-ciri berbicara juga menjadi sangat berperan untuk mengetahui siapa orang yang bicara.

"Breaakkkkk ..."

"stand by, semua ... break masssuuuuuuuuuukkk ..."

"di copy, YB 03 DI apa bisa joint gitu gaaaannttttttiiiii ..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun