Mohon tunggu...
Beny Akumo
Beny Akumo Mohon Tunggu... Pengacara - Ingin menjadi pengusaha

Seorang in-house Lawyer: itu saja, tidak lebih

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketinggian dan Keluruhan

21 April 2011   07:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:34 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Begini saja, jika memang matahari yang panas itu sudah mulai mencubit matamu, maka biar dia senang Jika kedipan pelangi sehabis hujan masih juga mensisakan lembayung setitik demi setitik, maka biar dia senang Jika gelinjang hasrat mencumbu memulai lalu berkeringat, lalu detakan jantung mulai berlari kekencang, kemudian mata sayu, biar saja ... biar ... biar dia senang ... Maka sebelum merah berubah pucat, lalu kuat menjadi luruh, kemudian basah menjadi polos, dan jika polos menjadi senang Biar saja ... biar dia senang ... atau; begini saja ? Begini sudah senang .... [caption id="attachment_102156" align="alignleft" width="300" caption="dari-mandarin-pribadi"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun