Familiar dengan tag Life Begins at Forty?. Jika Elang, (lihat cerita lengkapnya disini), -- yang mampu hidup hingga umur 70 tahun --, harus memilih keputusan berat pada usia 40 : menunggu kematian atau melalui proses menyakitkan dengan mencabuti bulu, cakar selama beberapa bulan supaya bisa tumbuh baru dan menjalani sisa 30 tahun terakhirnya denganfresh, , maka what about us, human beings?. Anda percaya dengan tag itu? Tag yang juga jadi judul lagu karangan John Lennon dan merupakan judul buku Walter B. Pitkin di tahun 1932, dan juga judul sebuah film tahun 1935 yang dibintangi Will Rogers itu mashyur bukan kepalang. Anda merasa tag itu pas dengan kehidupan anda saat ini? Ataukah anda sekarang sedang dalam progress mempersiapkan dan memenuhi fantasi dari tag itu?. Kenapa harus menunggu forty ya? Bagaimana jika before forty anda sudah live ur life. Bagaimana juga dengan anda-anda yang justeru merasa nggak begin-begin lifenya padahal sudah lewat dari forty?. Anda merasa cemas? Gelisah? Atau anda justru baru tahu ada tag seperti itu sekarang dan malah jadi kepikiran lantas introspeksi diri dan terbai'at dengannya? Emang gue pikirin. Maksudnya, alangkah tepatnya jika anda punya EGP-mentalism itu. Jangan-jangan tag buatan kaum kapitalis juga tuh : mengedepankan perencanaan hidup yang matang. Padahal hidup semestinya penuh dengan kejutan supaya lebih warna warni. Lihatlah program anak ras unggulan yang pernah dijalankan oleh Himler, pada masa Hitler-Jerman, demi untuk menciptakan generasi ras unggulan dalam kerajaan 1000 tahunnya Hitler, maka anak-anak Jerman yang dianggap ras unggulan being taken dari keluarga intinya. Berpuluh-puluh tahun kemudian ketika Hitler tumbang yang tersisa adalah generasi menyedihkan yang kehilangan orangtua aslinya. Lost Generations karena mereka tidak tahu lagi siapa orangtuanya dan siapa saudara/i nya. Itulah mengapa isi dunia ini semestinya tidak seragam, membosankan. (Btw, itu illustrasi yang sesuai nggak sih ya?). What's the point dengan tag itu? Apa substansi hakiki yang sesungguhnya hendak dibuktikan tag itu kecuali pencapaian material, pencapaian karier tertinggi, kehidupan keluarga yang mapan. Beberapa -- termasuk saya -- memaknai forty sebagai masa "reses", masa "jeda", masa bersiap mental dan spirituil untuk hal-hal non sekuler. Tapi, what the hex lah, toh saya penganut aliran life begins before forty kok. Bisa saja mulai persis ketika anda lahir, atau bisa juga persis ketika umur masih 39 tahun 11 bulan, kan?.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H