Mohon tunggu...
Tobroni
Tobroni Mohon Tunggu... Pustakawan - anak muda yang mencari rezeki

lahir di jakarta dan 12 tahun merantau

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kampung Inggris: Nyamannya Interaksi Antar Budaya di Kawasan Eduwisata Pare

24 November 2024   20:11 Diperbarui: 24 November 2024   20:12 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Selamat datang di Kediri. Kota yang terkenal dengan tahu takwanya ini, memiliki banyak tempat yang dikenal di seluruh Indonesia. Dari ikoniknya Gumul, sebagai bangunan yang mirip Arc De Triomphe di Paris, Gunung Kelud yang pernah meletus Februari 2014 dengan sebaran hujan abu vulkanik sampai ke Jawa tengah, dan tak lupa kampung Inggris Pare, tempat yang dikenal oleh banyak orang sebagai kawasan eduwisata bahasa Inggris.

Sebelum membahas lebih jauh tentang kampung Inggris, pasti kamu penasaran apa sih itu eduwisata? Sebutan eduwisata atau wisata edukasi ini adalah penggabungan antara konsep wisata dan pendidikan. Maksudnya, kawasan yang memberikan pengalaman reakreasi sekaligus belajar dalam satu lokasi.

Sering sekali orang-orang dari luar pulau Jawa yang baru saja datang ke Kampung Inggris, mengira Pare adalah bagian dari Kota Kediri. Padahal kawasan ini, termasuk wilayah kabupaten Kediri berkecamatan Pare di provinsi Jawa timur. Banyak orang yang rela datang dari luar kota bahkan dari luar pulau Jawa, berniat untuk mahir berbahasa Inggris. Tempat yang bisa disebut kawasan eduwisata ini, memiliki lembaga kursus dengan berbagai variasi program. Seperti program reguler, program intensif dan program spesial. Penjelasannya sebagai berikut ya:

  •  Program reguler, dari program ini kita bisa mendapat pembelajaran secara menyeluruh. Artinya, belajar mulai dari tahap menghafal vocabulary sampai tahap speaking, berdurasi 2 minggu hingga 1 bulan.
  • Pilihan program intensif, berisi pembelajaran yang menargetkan member agar bisa menguasai keterampilan membaca, menulis dan berbicara. Dengan durasi waktu 1 bulan sampai 6 bulan.
  • Ada juga program spesial yang disediakan untuk kebutuhan persiapan ujian atau syarat bekerja, berdurasi 1-3 bulan.

Banyaknya variasi program yang ditawarkan oleh kampung Inggris membuat para calon member menjatuhkan pilihan untuk mengasah keterampilan berbahasanya disini. Namun, keunikan dari tempat ini tidak hanya sampai disitu. Melebarnya kursus ke berbagai bahasa; Mandarin dan Arab, membuat Pare bisa berubah julukan menjadi kampung bahasa.

Selain ragamnya kursus kebahasaan, kepopuleran Pare ternyata membuat para warga lokal sadar akan pentingnya Cross Culture. Istilah ini bukan hanya bisa kita bayangkan dalam persilangan budaya antar negara, tetapi antar suku di Indonesia. Saling interaksi, memahami kebiasaan, dan mengayomi pelancong adalah sebuah perilaku yang menandakan kepeduliaan warga Pare.

  • Populernya Pare dari pada kota Kediri

Kepopuleran Kampung Inggris dimata para member bahkan calon member kursus, disebabkan adanya daya tarik interaksi yang sehat dalam setiap ruang publik. Mereka bisa saling mengenal tanpa adanya rasa takut akan dibeda-bedakan. Padahal Pare adalah sebuah kabupaten, yang biasa digambarkan dengan ketertinggalan dan sepi. Namun pandangan itu dapat ditepis, karena pengaruh arus informasi media sosial dan kabar getok tular (mulut ke mulut). Konten review atau rekomendasi, membuat calon member terpikat dengan tawaran program kursus yang disediakan, dan gambaran kondisi lingkungan di sekitar Kampung Inggris. Menceritakan Pengalaman individual serta kelompok menambah keyakinan untuk melabuhkan pilihan belajar di sini.

  • Perantau lebih memilih mukim

Kedatangan calon member memiliki beragam tujuan, dari meningkatkan skill kebahasaan, menambah relasi, sampai berniat untuk tinggal di kampung Inggris dengan jangka waktu lama. Tahu ga sih kamu, ternyata banyak loh dari para pendatang yang akhirnya menjadi mentor bahasa Inggris di lembaga kursus tempat mereka sebelumnya, bahkan ada juga yang sampai membuka kursus mandiri.

Salah satunya Lutfi yang berasal dari Purbalingga, Jawa Tengah. Dirinya membuka lembaga kursus bahasa Inggris bernama Eterna English Learning dengan program Speaking, Grammar dan Education. Usaha yang dirintisnya, ternyata berasal dari pengalaman mentor diberbagai lembaga kampung Inggris, selama kurang lebih 5 tahun.

Kemudian Burhan asal Tangerang Selatan yang akrab disapa Beroy ini, tadinya hanya menjadi member kursus. Ternyata setelah memutuskan untuk tinggal di Pare, dirinya membuka kursusnya sendiri. Pengajaran online menjadi ciri khas dari kursusnya, dengan memaanfaatkan relasi yang didapat selama tinggal 2 tahun di Pare.

Bagaimana? sudah terbayang dong nyaman dan ramahnya tempat ini. Dua orang yang diceritakan tadi, bisa menjadi refrensi alasan buat temen-temen yang ingin tinggal, belajar bahkan membuka kursusnya sendiri. Jadi gausah lagi minta duit jajan atau bisa juga menjadi mentor yang pengalamannya dapat dicantumkan di portofolio.

  • Keramahan yang ditawarkan Pare

Saling tegur sapa dan menghargai perbedaan budaya, membuat kampung Inggris memberikan nuansa nyaman. Keramahan warga lokal, membuat para perantau antar kota sampai antar pulau merasa diberikan tempat untuk membaur. Tak membedakan cara bergaul dan mengajarkan bahasa lokal adalah sikap mengayomi yang ditunjukan oleh warga lokal sekitar. Teryata sikap tersebut, malah memunculkan efek domino yang positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun