Mohon tunggu...
Ika Maria- (Pariyem)
Ika Maria- (Pariyem) Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Melesat dari kenyamanan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jatuh ..... Nie

28 Januari 2010   05:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:13 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari-hari senggang dan tak penuh oleh kebosanan. Aw.............ibu. Kau dimana bisakah membantu ku?. Terasa sesak bu. Bantu putri mu. Maya dan setengah nyatanya mengepung hari ku. Senyum nya. Kata singkat nya. Terceletup bak api dari sumbernya. Dup..........langsung membius. Kau lelehkan tembok raga lelah dan sepi itu. Kau kocok dengan penasaran penuh akan nyata diri ini. Ku pandang lagi dan terus sebelum terlelap. Kau membawa ku berlari lambat. Perlahan saja kata mu. Terperanjat buka mata. Nonton kamu dulu ah. Sosok dingin mu. Tapi didalamnya menarik untuk dikupas lagi. Boleh kan? Menurut ku, jatuh. Jatuh adalah kata kerja jika diembel-embeli awalan ter-. Bisa terasa nikmat ataupun sakit banget. Kalau jatuh di kasur empuk tanpa klenteng. Sakite jika jatuh kebentur batu sialan. Jatuh bisa disengaja dapat pula tiba-tiba teko disaat kita tak siap. Jatuh. Aku jatuh cinta 'lagunya Roullete. Bila ingin lebih lagi ijinkan jatuh lagi. Kalau tak mau menikmati lebih cegah saja. Seandainya anda terjatuh. Katakanlah 'Matur suwun Gusti'. Jika tidak terjatuh mungkin anda akan dihadangkan prajurit kuda berpedang yang menyeramkan didepan sana. Semester lalu aku diselamatkan  'oleh kata kerja ini terjatuh'. Kuda abu-abu ku dikendarai teman dan aku dibelakang. Set..... gubrak teng. Tumit ku nyungsep di pulau kerikil jalan Wonogiri. Sakit. Tubuh langsung merespon dengans egala gundah gulana, bagaimana jika aku mengalami patah tulang. Putuskan terus ke Jogja. Dengan semua trauma takut diboncengin lagi. DErrr............ tabrakan deret tiga lewat di depan kuda abu-abu ku. Tersadari. Andai aku tak terjatuh saat itu. Aku dihadapkan lebih parah lagi kecelakaan. Dan nyawa tergetir-getir selamat. I'M lucky because ' Terjatuh'. he he. [caption id="attachment_63024" align="alignleft" width="300" caption="bleg."][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun