[caption id="attachment_137075" align="alignleft" width="224" caption="aku ungu (iko jepret)"][/caption]
kulit menjadi merah putih seperti bendera negaraku. tetesan air mengalir turun kembali ke tanah pertiwi. diam. sepi. entahlah kapan malam akan berhenti menepuk punggung kemudian larut menipiskan sum-sum tulang ku yang semakin bertambah usia.
tak perlu sesali. ku tenggok bunga itu sendiri. bukan sendiri hanya menyendiri karena sementara waktu, musim menempatkannya dibagian lain agak menjauh dari bunga yang lain. alone.
meskipun sendiri namun dapat memperindah sekitarnya. langit biru air yang mendekati kekeruhan pekat dan menghijaunya klorofil yang terpapar lepas di permukaan tanah.
sepintas terbersit keluhmu saat tangga usiamu akan datang. kau bilang kapan ya? ini itulah... sepi lah tak ada yang memperhatikanlah. tak ada yang sayanglah ... ah.. ternyata kau lupa bahwa kau sebenarnya dikelilimgi orang-orang yang peduli dan sayang padamu. ehm.... jika kau mau menengok lihatlah bunga ungu itu dia sendiri jauh dari bunga yang lain. namun, tak pernah koment pada Penciptanya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI