Mohon tunggu...
Noer Cholik
Noer Cholik Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Cah Ndeso

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pejabat Baru

22 November 2012   02:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:53 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pak Tino sekarang udah jadi seorang pejabat. Sebagai seorang pejabat, segala sesuatunya tentu harus dipandang bagus oleh semua orang.

“pak, mulai sekarang bapak harus mengubah kebiasaan bapak!”kata istri Pak Tino suatu ketika

“Kebiasaan yang bagaimana, Bu?”Tanya pak tino

“itu, tuh, kebiasaan bergaul dengan orang-orang macam Ngatimin, apa bapak ndak malu punya teman yang profesinya tukang becak, yang kadang-kadang juga kuli panggul, harusnya bapak ngaca dong, apa kata orang nanti. Setiap kali saya arisan, banyak ibu-ibu yang membicarakan bapak, saya jadi malu, pak,” jawab Bu Tino sewot.

“Tapi Ngatimin kan sahabat saya sejak kecil, bu” Kata pak tino

Belum sempat membalas kata-kata suaminya, tiba-tiba pintu diketuk orang.

“Asalamu alaikum, pak Tino…Pak Tino” kata suara dibalik pintu

“Ya tunggu sebentar” Kata pak tino sembari membukakan pintu untuk tamunya. Ternyata tamu itu tak lain tak bukan dan tak asing adalah sahabat sedari kecil pak tino, yaitu Ngatimin. Langsung saja Ngatimin dipersilahkan masuk dan duduk di sofa yang empuk, mewah, dan tentunya tidak akan pernah terbeli oleh seorang Ngatimin, bahkan dalam mimpi sekalipun.

“ Bu…bu. Ini ada tamu, bikinin kopi, bu” teriak Pak Tino kepada istrinya

“kopinya udah abis pak, ibu belum belanja”teriak Bu tino yang langsung saja menyembunyikan kopi yang sebenarnya masih banyak.

“ ya, udah teh manis saja bu” teriak Pak tino lagi

“teh dan gula juga udah abis, pak, wong ibu belum belanja kok” teriak bu tino sambil ngedumel

“sudah pak Tino, jangan repot-repot, saya kesini pengin ngobrol sama bapak kok” kata Ngatimin.

Ngatimin Baru ngomong barang sekecap dua kecap, tiba-tiba istri Pak Tino langsung keluar.

“Ayo, pak, katanya mau nganterin ibu arisan” Kata Bu Tino ,padahal arisannya masih 3 jam lagi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun