Mohon tunggu...
akualyaputri
akualyaputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mempunyai hobby menari

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Insiden Pembacokan di Sampang Memicu Ketegangan Politik

28 November 2024   03:26 Diperbarui: 28 November 2024   03:26 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pilkada Sampang 2024 yang digelar pada 27 November, mengalami ketegangan politik setelah kejadian pembacokan Jimmy Sugito Putra, Saksi calon bupati Slamet Junaidi, pada 17 November. Insiden ini terjadi saat Junaidi mengunjungi Kiai Mualif, memicu protes dari Kiai Hamduddin dan pengerahan massa bersenjata. Tiga pelaku telah ditangkap dan dijatuhi pasal kekerasan yang menyebabkan kematian. Meskipun ada kejadian tersebut, pengumpulan suara yang dilaporkan berjalan lancar. Hasil survei menunjukkan pasangan KH Muhammad Bin Muafi Zaini dan Abdullah Hidayat (Mandat) unggul dalam elektabilitas.Menjelang Pilkada Sampang 2024, situasi keamanan menjadi perhatian utama setelah kejadian pembacokan yang terjadi Jimmy Sugito Putra, Saksi calon bupati Slamet Junaidi, pada 17 November. Insiden ini terjadi saat Junaidi berkunjung ke Padepokan Babussalam milik Kiai Mualif, memicu ketidakpuasan dari Kiai Hamduddin yang mengakibatkan pengerahan massa bersenjata. Tiga pelaku telah ditangkap dan diidentifikasi. Polda Jawa Timur mengerahkan tim khusus untuk menjaga keamanan selama masa kampanye dan pemungutan suara.Polda Jawa Timur telah menerjunkan tim khusus untuk pengamanan Pilkada Sampang 2024 setelah kejadian pembacokan yang membunuh seorang pendukung calon bupati. Kapolres Sampang, AKBP Hendro Sukmono, menyatakan bahwa tim ini bertujuan untuk mencegah kekerasan lebih lanjut, mengingat Sampang termasuk daerah rawan lanjut di Jawa Timur. Tim terdiri dari 5 SSK, termasuk Brimob dan TNI. Pilkada akan dilaksanakan di 1.344 TPS yang tersebar di 180 desa dan enam kelurahan, dengan pemilih sekitar 737.832 orang.Survei ini menggambarkan preferensi pemilih menjelang hari pemungutan suara, yang dapat berubah seiring dengan perkembangan kampanye. Pemungutan suara diselenggarakan berlangsung di sekitar 1.344 Tempat Pemungutan Suara (TPS), dengan total pemilih yang diperkirakan mencapai 737.832 orang. Fokus utama saat ini adalah pada persiapan logistik dan distribusi surat suara untuk memastikan pemilihan dapat berjalan dengan lancar.Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja, mengungkapkan bahwa Bawaslu Provinsi Jawa Timur sedang menyelidiki kejadian pembacokan yang terjadi terkait Pilkada 2024 di Sampang, yang mengakibatkan satu orang meninggal. Ia menyampaikan peristiwa tersebut dan menekankan bahwa tidak seharusnya ada korban jiwa dalam proses demokrasi. Bawaslu bekerja sama dengan Sentra Gakkumdu dan kepolisian untuk melakukan pengawasan terhadap kasus ini, memastikan pemilu berlangsung secara damai dan tanpa kekerasan."Kita memilih pasangan tertentu 'kan boleh-boleh saja. Tidak harus juga kemudian ditukar dengan nyawa. Ini hal yang tidak sepadan dan juga jangan sampai karena berbeda pendapat kemudian melakukan kekerasan, itu yang dihindari dari pilkada," kata diaDi sisi lain, Bagja mengakui Sampang termasuk salah satu daerah yang paling rawan dalam Pilkada 2024. "Jadi sudah kita prediksikan akan ada hal-hal yang kemungkinan ada clash (bentrokan) di antara akar rumput yang seharusnya tidak terjadi," ujarnya menambahkan. 

Sebelumnya, insiden pembacokan terhadap Jimmy Sugito Putra, warga Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, terjadi pada Minggu 17 November 2024. Jimmy merupakan saksi dari pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sampang Nomor Urut 2, Slamet Junaidi-Achmad Mahfudz (Jimat Sakteh). Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memberikan tanggapan tegas terhadap kejadian pembacokan yang terjadi dalam Pilkada Sampang 2024, yang mengakibatkan terbunuhnya seorang saksi dari pasangan calon bupati-wakil bupati. Wakil Ketua Harian DPP PKB, Nadya Alfi Roihana, menyatakan bahwa kekerasan ini merusak nilai-nilai demokrasi dan kehidupan bermasyarakat. PKB mengutuk keras segala bentuk kekerasan dalam konteks pemilu, menegaskan bahwa pilkada seharusnya menjadi ajang aspirasi politik yang damai dan tidak menjadi alasan untuk saling menyerang. Nadya juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh situasi tersebutPartai Kebangkitan Bangsa (PKB), melalui Wakil Ketua Harian DPP-nya, Nadya Alfi Roihana, mengecam tindakan keras kekerasan yang terjadi dalam Pilkada Sampang 2024. Ia menegaskan bahwa kejadian tersebut merusak nilai-nilai demokrasi dan tatanan sosial yang seharusnya berlandaskan perdamaian. Nadya mengingatkan bahwa pilkada harus menjadi ajang bagi rakyat untuk menyuarakan aspirasi politik secara damai, bukan sebagai alasan untuk saling menyerang. Ia juga menekankan bahwa perbedaan pilihan dalam demokrasi adalah hal yang wajar, namun tidak seharusnya berakhir pada permusuhan atau kekerasan.Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyatakan bahwa Sampang merupakan salah satu daerah dengan tingkat kerawanan tinggi dalam Pilkada 2024. Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja, menyatakan bahwa kejadian pembacokan yang terjadi sangat disesalkan dan menunjukkan perlunya menjaga proses pemilu agar berlangsung damai. Ia mengingatkan bahwa tidak ada yang pantas dipertaruhkan dengan nyawa manusia dalam kontestasi politik, menekankan pentingnya menghindari kekerasan dalam pemilu untuk memastikan transisi kekuasaan yang aman dan damai.Secara keseluruhan, kejadian ini telah menciptakan luka sosial yang mendalam dalam masyarakat dan menuntut semua pihak untuk menjaga ketenangan serta tidak terprovokasi oleh situasi yang dapat melemahkan keadaan. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak membiarkan konflik berkembang lebih jauh. Mereka menekankan pentingnya menjaga persatuan dan stabilitas demi terciptanya suasana yang kondusif selama proses pemilu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun