Mohon tunggu...
Ainul Hidayah
Ainul Hidayah Mohon Tunggu... Lainnya - . .

Berbaris rapi lah bersama diksi, niscaya engkau abadi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kita yang Tak Pernah Sia-Sia

28 Mei 2021   13:50 Diperbarui: 28 Mei 2021   14:05 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karya : Ainul H

Suatu sore ketika aku terjaga.

Memandang cemara yang menua tanpa pernah tahu sebabnya.

Juga kamu yang masih terdiam pada sudut jendela.

Memandang rintik hujan yang tetiba reda.

Pula pada skema perjalananmu menuju tempatku menempatkan kota pada sebuah kota.

Pada kecilnya rasa yang terperanjat sebermulanya dari kita lalu menjadi luka.

Kemudian pada hari-hari yang rindu itu,
Kau pun pernah berjanji untuk selalu menggamit aku pada tiap deru nafsmu.

Pernah juga kau berjanji untuk selalu menjadikan aku puncak rasa cinta yang tak ternilai angka-angka.

Berterimakasihlah “kita” pada kenangan.

Juga selembar hiperbola dengan goresan tanda tangan.

Pada akhirnya kemudian tak ada yang sia-sia; termasuk kita yang dulu pernah punya rasa.

Trenggalek, 10 Mei 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun