lho, koq bisa...??
hehehe....
coba simak artikel ini: http://news.detik.com/berita/3073702/ini-penjelasan-novanto-soal-tuduhan-pencatutan-nama-presiden
coba perhatikan huruf per huruf, kata per kata, kalimat per kalimat yang keluar dengan hati-hati dg penuh kelicinan belut;
Coba lihat belut mulai menggeliat dan berkelit, berdesis kata "Itu guyonan orang yang antara pengusaha dan pengusaha. Mereka berusaha becanda. Yang tidak serius, tapi memang ingin melihat seberapa jauh namanya pengusaha, melihat bagaimana sifat orang ini apa bisa dipercaya. Ingin mengetahui lebih jauh."
Siapakah sesungguhnya dia??? belutkah atau pengusaha...??
dilanjut dengan desis lain "Tujuan saya, ini untuk kepentingan bangsa dan negara. Saya mewakili rakyat dan saya harus jaga marwah kepentingan rakyat. Tentu saya harus hati-hati"
Untuk kepentingan bangsa dan negara bekutkah...?? ahhh..... Selamanya belut tidak akan bisa mewakili bangsa manusia, kecuali bangsa manusia telah bermetamorfosis menjadi sebangsa dengan belut. atau memangkah para wakil manusia semuanya itu telah berubah menjadi Gedung sarang belut...?? aku pun belum tahu.
Dan....... akhirnya "Saya nyatakan bahwa saya tidak pernah mencatut nama presiden dan wakil presiden......".
Benar adanya, belut tidak mencatut karena belut tidak pernah menjadi tukang catut.
Dari sananya, belut tetaplah belut!!!!!